News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Beredar Kabar Larangan Penggunaan Jilbab bagi Pramugari, Ini Tanggapan Para Maskapai

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pramugari berjilbab. Beredar kabar yang menyebutkan adanya maskapai penerbangan yang melarang pramugarinya untuk berhijab di saat dirinya tengah bertugas.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRUBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar kabar yang menyebutkan adanya maskapai penerbangan yang melarang pramugarinya untuk berhijab di saat dirinya tengah bertugas.

Bahkan, topik ini juga turut diperbincangkan sejumlah warganet di media sosial.

Beredarnya kabar tersebut, sejumlah maskapai memberikan tanggapannya.

Manajemen Lion Air Group menegaskan, pihaknya tidak pernah melarang para karyawan perempuan termasuk pramugari, untuk tidak berhijab.

Baca juga: Dirut Garuda Indonesia akan Kaji Ulang Larangan Pemakaian Jilbab Bagi Pramugari

Manajemen memberikan kebebasan sepenuhnya jika karyawan dan pramugari tersebut hendak mengenakan pakaian yang sesuai dengan syariat islam.

"Lion Air Group tidak melarang bagi karyawati dan pramugari mengenakan hijab (jilbab)," ucap Corporate Communications Lion Air, Danang Mandala Prihantoro kepada Tribunnews, Kamis (9/2/2023).

Sebelumnya, maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia juga terus melakukan diskusi intensif bersama stakeholder terkait mengenai tatalaksana kesiapan penggunaan jilbab bagi seragam pramugari.

Sejalan dengan komitmen Perusahaan dalam mengedepankan prinsip inklusivitas pada seluruh profesi karyawannya, termasuk awak pesawat, Garuda Indonesia pada prinsipnya tidak melarang penggunaan jilbab bagi pramugari.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, komitmen tersebut yang saat ini terus dikedepankan dengan membuka opsi dan ruang diskusi penggunaan jilbab bagi pramugari Garuda Indonesia.

"Kami memiliki nilai dan visi yang sama atas masukan dari berbagai pihak terkait atribut seragam awak pesawat, khususnya mengenai penggunaan jilbab bagi pramugari," papar Irfan dalam keterangannya.

Baca juga: Periksa Pramugari RDG Airlines, KPK Selisik Soal Private Jet First Class-Aliran Uang Lukas Enembe

"Untuk itu, diskusi terus kami intensifkan, mengingat hal ini perlu disikapi secara cermat dan bijak, khususnya terkait kesiapan penggunaan jilbab pada seragam pramugari yang tidak hanya ditinjau dari kepentingan aspek service dan safety," sambungnya.

Irfan menambahkan, hal ini yang Perseroan yakini perlu dilandasi kajian yang prudent dan komprehensif atas penyesuaian kebijakan atribut seragam awak pesawat baik dari aspek operasional maupun aspek penunjang lainnya atas kepentingan profesi awak pesawat.

Saat ini melalui sejumlah layanan rute penerbangan, Garuda Indonesia juga telah menerapkan penyesuaian atribut seragam awak pesawat mengacu pada regulasi destinasi tujuan maupun terkait kepentingan layanan penerbangan haji dimana pramugari menggunakan seragam abaya yang disertai jilbab.

Baca juga: Baru 3 Tahun Jadi Pramugari, Widiyanti Rela Resign Demi Bisa Nikah dengan Narji: Nggak Nyesel

Wapres Maruf Amin Berikan Tanggapan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi soal permintaan Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade yang ingin agar Garuda Indonesia memfasilitasi pramugari berjilbab.

Menurutnya, tidak ada instansi negara ataupun perusahaan pelat merah yang melarang penggunaan jilbab.

"Sampai sekarang ini enggak ada larangan berjilbab, itu nggak ada. Bukan lagi di polisi, di tentara, juga sudah orang berjilbab dan di mana-mana, perguruan tinggi, di mana-mana," kata Ma'ruf Amin dalam keterangannya, seperti dikutip dari YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia, Sabtu (4/2/2023).

Maka itu, jika ada larangan tersebut, menurut Ma'ruf itu sesuatu yang aneh.

"Jadi kalau ada larangan berjilbab, agak aneh, barangkali. Saya nggak cek, perlu diteliti itu," sambung dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini