Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - FiberStar dan Triasmitra Group sepakat untuk membangun Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Rising-8 yang merupakan jaringan fiber optik yang menghubungkan antara Jakarta dan Singapura melalui Batam sebagai Landing Point.
Rising-8 merupakan jaringan sistem komunikasi kabel laut yang menghubungkan Jakarta ke Singapura yang menggunakan teknologi Repeatered Cable System dengan kapasitas 25 Tbps per Fiber Pair dan memiliki panjang 1.133 kilometer.
Baca juga: Sepanjang Tahun Lalu, MTEL Akuisisi 6.088 Menara dan Fiber Optik 6.012 Kilometer
Pembangunan SKKL Rising-8 ini akan dimulai pada Februari 2024 dan target selesai pada Juni 2024 mendatang, dengan harapan pembangunan akan berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu.
Pembangunan SKKL internasional ini merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan PT Mega Akses Persada atau FiberStar dalam penyediaan jaringan telekomunikasi internasional.
Penandatanganan MoU dilakukan President Director PT. Mega Akses Persada (FiberStar), Sugiharto Darmakusuma dan Direktur Utama PT. Jejaring Mitra Persada (Triasmitra Group), Dani Samsul Ependi di Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Sugiharto mengatakan, pihaknya ikut serta dalam program SKKL Rising-8 dengan tujuan ingin memberikan pelayanan yang lebih baik lagi untuk seluruh pelanggan kami.
"SKKL Rising-8 ini membawa teknologi terbaru sehingga dapat membantu memberikan kapasitas yang lebih besar, jaringan lebih stabil dan keamanan juga semakin baik. Kepuasan dan kenyamanan pelanggan merupakan tujuan utama kami," kata Sugiharto Darmakusuma.
Dani Samsul Ependi menyatakan, Rising-8 dibangun untuk turut serta mendukung proses transformasi digital di Indonesia.
"Kami berharap dengan adanya SKKL Rising-8 kebutuhan telekomunikasi dari Indonesia ke luar negeri semakin baik dan mudah," katanya.
Baca juga: Percepat Adopsi 5G, MTEL Akuisisi 6.012 Km Fiber Optik di 86 Wilayah
Saat ini diketahui pengguna internet di Indonesia terus bertumbuh hingga mencapai 77 persen dari total penduduk Indonesia pada tahun 2022.
Adanya pandemi Covid 19 sejak tahun 2020 turut menjadi pendorong pertumbuhan akses internet di Indonesia.
Sepanjang masa pandemi masyarakat banyak menggunakan video conference, e-learning, video streaming, transaksi melalui e-commerce dan penggunaan aplikasi online lainnya, sehingga saat ini hal tersebut telah menjadi bagian penting dari kebutuhan masyarakat.
Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan daya saing dengan negara-negara lainnya, salah satunya adalah melalui industri telekomunikasi beserta infrastruktur pendukungnya.