Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Uni Eropa (UE) dan G7 sedang mencari cara untuk memburu berlian Rusia yang melintasi perbatasan dan ingin memperkenalkan sistem pelacakan kedap air yang akan membatasi perdagangan berlian Rusia.
Perdagangan berlian Rusia sejauh ini telah menghindari sanksi karena penolakan dari importir utama permata seperti Belgia, yang merupakan rumah bagi pusat perdagangan berlian terbesar di dunia yang berada di kota Antwerp.
Dikutip dari Russia Today, Rabu (22/2/2023), Belgia telah berulang kali memblokir rencana embargonya, memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat berdampak pada ribuan pekerjaan.
Menurut angka resmi, sekitar 85 persen dari berlian kasar dunia melewati Antwerpen dalam perjalanan ke tangan konsumen, dengan perkiraan 10.000 orang bergantung pada perdagangan ini untuk pekerjaan mereka.
Pihak berwenang Belgia juga berpendapat bahwa 'tidak ada gunanya' menjatuhkan sanksi tanpa membangun sistem global untuk melacak permata.
Hal itu karena perdagangan akan beralih ke pasar lain seperti India dan China.
Orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang diskusi G7 dan UE mengatakan kepada Bloomberg bahwa solusi terkait upaya penerapan sanksi ini tidak dapat ditemukan secepat mungkin karena 'menelusuri berlian yang dipoles di pasar global sangatlah rumit'.
Sementara itu, setelah sanksi putaran ke-10 yang akan datang menghidupkan kembali perdebatan di UE mengenai potensi larangan, data terbaru menunjukkan bahwa penjualan berlian Rusia di blok tersebut justru meningkat setelah dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada Februari lalu.
Baca juga: Penjualan Raksasa Berlian De Beers Naik Jadi 450 Juta Dolar AS di 2 Pekan Terakhir
"Angka yang belum diumumkan mengungkapkan bahwa Rusia meningkatkan ekspor berlian secara tajam ke UE (termasuk Antwerpen, Belgia)," tulis Rob Bates dari JCK Online.
Menurut laporab Kimberley Proccess, pada kuartal kedua 2022, ekspor berlian kasar Rusia melonjak menjadi 1,11 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dari 1,01 miliar dolar AS pada kuartal pertama tahun ini dan dari 1,09 miliar dolar AS pada kuartal kedua 2021.
"Tidak ada data yang tersedia untuk kuartal ketiga dan keempat tahun 2022, meskipun angka awal kuartal ketiga juga menunjukkan peningkatan," jelas Bates.
Baca juga: Berlian di Mahkota Ratu Elizabeth II Tuai Polemik, Afrika Minta Kerajaan Inggris untuk Mengembalikan
AS telah memberikan sanksi kepada raksasa pertambangan Rusia Alrosa, yang merupakan produsen berlian terbesar di dunia.
Alrosa diketahui telah menyumbang 30 persen dari perdagangan global berlian kasar senilai 80 miliar dolar AS.
Sementara AS telah melarang impor berlian kasar Rusia, namun masih mengimpor permata itu jika telah diubah secara substansial di negara lain.