"Di atas teknologi-teknologi Meta, orang-orang dapat menemukan beragam konten yang menghibur, informatif, dan juga inspiratif. Karena itu, Facebook, Instagram, dan WhatsApp menjadi platform bagi orang-orang untuk bertemu dan menjalin koneksi yang bermakna, termasuk mempertemukan bisnis dengan konsumen," katanya.
Head of Industry Meta Indonesia, Aldo Rambie mengatakan agar koneksi tersebut dapat memberikan dampak bagi bisnis, maka brand D2C juga dituntut untuk dapat membuat strategi digital marketing dengan memanfaatkan media sosial.
"Terutama Facebook, Instagram, dan WhatsApp secara optimal, termasuk membangun narasi branding yang menarik bagi konsumen. Lewat program akselerator Kinovation, peserta akan memiliki kesempatan untuk mempelajari strategi marketing yang relevan dengan perubahan zaman," kata Aldo.
Ia menjelaskan bahwa Meta Indonesia merupakan salah satu partner program akselerator Kinovation.
President Director Kearney Indonesia, Shirley Santoso mengatakan bahwa saat ini berjualan online bisa dilakukan oleh siapa saja secara mudah, terutama karena adanya pandemi virus corona (Covid-19).
Namun kompetisi semakin ketat, karena para pelaku usaha D2C perlu memahami cara kerja kanal penjualan digital.
"Mulai dari cara manage logistik dan distribusi dan branding strategy yang mana sangat penting, terutama untuk upaya scaling up. Setelah mengikuti Kinovation, peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan skill untuk mengembangkan strategi produk yang dapat memenuhi kebutuhan pasar," kata Shirley.