News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengusaha Asal Pakistan Atta Ul Karim Berharap Negaranya Bisa Impor Rempah Langsung dari Indonesia

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertemuan Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Erdiriyo dengan Pengusaha Karpet asal Pakistan Atta Ul Karim di Istana Al-Barkat, Jakarta Selatan, Rabu (29/3/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga yang bermukim di Indonesia tidak hanya terdiri dari masyarakat berbagai suku saja, namun juga ada banyak warga keturunan maupun asing yang lahir, tinggal bahkan menetap di Indonesia.

Mulai dari warga keturunan Eropa, Timur Tengah hingga Asia Selatan seperti Pakistan.

Pengusaha karpet asal Pakistan, Atta Ul Karim menjadi salah satu warga keturunan asing yang sangat mencintai Indonesia dan ingin adanya jalinan silaturahmi yang baik antara komunitas yang terkait dengan dua negara ini.

Dalam pertemuannya dengan Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Erdiriyo di Istana Al-Barkat, Jakarta Selatan, Atta menyampaikan niatnya ingin membangun wadah perkumpulan antar dua negara yakni Pakistan dan Indonesia yang disingkat 'Pakindo' namun berfokus pada bisnis.

Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan Siap Kembangkan Pasar Non Tradisional ke India Pakistan dan Bangladesh

Hal ini pun disambut positif oleh Erdiriyo, bahkan Asdep berdarah Cirebon ini turut memberikan langkah-langkah konkret demi terbangunnya perkumpulan itu.

"Perkumpulan ini nanti jangan membebani anggotanya. Makanya harus dilandasi dengan hybrid bisnis dan pemberdayaan berbasis moralitas, karena dengan ini perkumpulan akan bisa berjalan," kata Erdiriyo, saat melakukan silaturahmi Ramadhan dengan Atta pada Rabu (29/3/2023).

Dalam prosesnya, kata Erdiriyo, harus ada kegiatan perekonomian yang diciptakan, sehingga perkumpulan ini akan berjalan secara efektif.

"Ciptakan kegiatan perekonomian, jika berhasil maka secara otomatis perkumpulan akan berjalan dengan sendirinya," tegas Erdiriyo.

Atta yang memang sejak dulu ingin membentuk wadah ini, ternyata telah banyak melakukan observasi.

Ia pun menjelaskan terkait peluang bisnis atau kegiatan ekonomi apa saja yang bisa dilakukan, satu di antaranya terkait impor rempah.

Karena rempah yang diimpor Pakistan selama ini berasal dari India, namun menariknya adalah mayoritas rempah dari India justru diimpor pula dari Indonesia.

Baca juga: Atasi Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme, Perbankan Pakistan Mulai Gunakan Teknologi Blockchain

"Rempah yang banyak digunakan di Pakistan itu kebanyakan impor dari India, dan India ternyata banyak juga rempahnya yang impor dari Indonesia," kata Atta.

Pria yang akrab disapa Sultan Karpet ini menekankan bahwa wadah ini akan mendorong agar jalur impor ini bisa dipangkas, sehingga Pakistan bisa langsung mengimpor rempah dari Indonesia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini