Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan instruksi kepada para BUMN khususnya yang berkaitan sektor transportasi, untuk memberikan layanan maksimal dalam periode mudik Lebaran tahun ini.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyampaikan, pentingnya menginformasikan kepada masyarakat terkait persiapan dan kesiapan infrastruktur yang dimiliki BUMN.
Hal ini agar BUMN bisa mengantisipasi dan meminimalisir halangan selama periode Mudik Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Mengingat Hari Raya Idul Fitri tahun ini merupakan Lebaran perdana pasca dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Publik perlu dapat informasi seluas-luasnya yang berhubungan transportasi khususnya angkutan lebaran atau mudik," papar Arya di Kementerian BUMN, (6/4/2023).
"Ini agar tidak ada halangan selama perjalanan mudik dan pulang kembali juga dengan selamat tanpa ada kekurangan," sambungnya.
Bagaimana prediksi dan kesiapan BUMN sektor transportasi dalam menghadapi mudik Lebaran?
Pelni
Untuk angkutan laut, Pelni memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada tanggal 17 April atau H-5 dengan prediksi jumlah penumpang sebanyak 27.302 dan perkiraan arus balik pada 29 April atau H+6 dengan prediksi jumlah penumpang sebanyak 25.623.
Pelni sendiri telah menyiapkan sebanyak 26 armada kapal penumpang dan 42 kapal perintis yang siap melayani angkutan lebaran 1444 H.
Baca juga: Syarat dan Cara Daftar Mudik Gratis 2023 Naik Kapal dari PT PELNI Rute Jakarta-Batam
Disamping itu, manajemen Pelni juga menyiapkan 48.539 seat yang terdiri sebanyak 32.447 Seat terpasang pada kapal penumpang dan 16.092 seat pada kapal perintis.
Direktur Utama Pelni Tri Andayani merinci, sebanyak 604.183 penumpang terdiri dari 511.705 pemudik menggunakan kapal penumpang dan 92.478 pemudik dengan kapal perintis.
Operasi angkutan lebaran kapal Pelni dimulai sejak H-15 atau pada 7 April 2023 dan berakhir pada H+15 atau pada 8 Mei 2023.