News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Membawa Batik Betawi Naik Kelas Lewat Desa Kreatif Rusun Tambora

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HIPMI Jakarta Barat bersama Sudin Pariwisata & Ekonomi Kreatif Wilayah Jakarta Barat menyelenggarakan kegiatan edukasi pelestarian batik Betawi bertajuk Pengembangan Desa Kreatif Jakarta Barat Untuk Meningkatkan Ekonomi Nasional di Rusun Tambora, Jakarta Barat, baru-baru ini.

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - HIPMI Jakarta Barat bersama Sudin Pariwisata & Ekonomi Kreatif Wilayah Jakarta Barat menyelenggarakan kegiatan edukasi pelestarian batik Betawi bertajuk Pengembangan Desa Kreatif Jakarta Barat Untuk Meningkatkan Ekonomi Nasional di Rusun Tambora, Jakarta Barat, baru-baru ini.

Kegiatan yang diikuti pengrajin batik di Jakarta ini untuk difokuskan untuk mendorong regenerasi dan pengembangan batik Babe Rustam (Batik Betawi Rusun Tambora) agar lebih meluas, berkembang dan mampu bersaing secara nasional melalui kolaborasi berbagai pihak.

Di kegiatan ini HIPMI Jakarta Barat menggandeng para kolaborator lainnya untuk ikut andil dan terlibat dalam kegiatan ini, turut hadir dalam acara ini Gerakan Ekonomi Kreatif Jakarta Barat (Gekrafs) dan Masyarakat Ekonomi Syariah Jakarta Barat (MES).

Baca juga: Hipmi-IPB Siap Cetak 1 Juta CEO Muda Berbasis Desa, Diharapkan Jadi Kekuatan Ekonomi Baru Indonesia

Ketua Umum HIPMI Jakarta Barat Rika Amelia mengatakan, bagi pecinta dan kolektor batik Nusantara, batik Betawi menjadi pilihan tepat karena motif yang diusung sangat unik.

Batik Betawi terdiri dari motif monumen nasional (monas), ondel – ondel, becak, pedagang kerak telor, maupun flora–fauna khas Betawi seperti burung elang, ikan cupang, bunga flamboyan dan bunga tapak dara.

Di sentra pembuatan batik Betawi karya warga Rusunawa Tambora, bisa dilihat dari dekat berbagai aktivitas pembuatan batik yang masih sangat tradisional. Prosesnya tidak berbeda jauh dengan pembuatan batik pada umumnya.

Yakni, mulai dari pembuatan pola, mencanting, mewarnai, dan diakhiri dengan proses melorod hingga menjadi kain batik Betawi yang siap pakai.

Sebelum mahir membatik, warga Rusunawa Tambora perlu melatih kemampuan membatik selama kurang lebih tiga bulan secara serius.

"Para pelaku industri kreatif ini harus diberikan dukungan dan peluang untuk bisa memperluas pasar & melakukan regenerasi khususnya untuk anak anak muda agar lebih aktif dan terlibat dalam industri ini," ujar Rika Amelia dalam keterangan tertulis dikutip Minggu, 9 April 2023.

Kegiatan edukasi ini juga dihadiri Wakil Sekretaris Jendral BPP HIPMI Vico Taufik, Ketua Umum BPD HIPMI Jaya Sona Maesana, Ketua Bidang UMKM & Ekonomi Kreatif BPD HIPMI Jaya, Dony Langgeng Saputra, Ketua DPC Gekrafs Jakbar M. Fandy Wirawan, Ketua Umum Mes Jakbar Adang Adha, Presiden Direktur USG Bpk. Rama Gumay, Wakil Camat Tambora, ]Kepala Pengelola Rusun Tambora dan Ketua Umum HIPMI Kepulauan Seribu Rangga Derana, Ketua Umum HIPMI Jakarta Pusat Ryan Haroen serta pengurus HIPMI Jakarta Barat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini