Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Membuat ketupat, mudik, dan membeli baju baru sudah menjadi tradisi perayaan Lebaran di Indonesia, sehingga diperlukan perencanaan keuangan yang baik.
Tidak lupa, menjelang Lebaran umumnya pekerja akan mendapatkan tunjangan hari raya (THR). Nah, bagaimana cara mengelola THR dengan bijak supaya keuangan tetap sehat setelah Lebaran?
Head of Research and Advisory Bank Commonwealth Thadly Chandra memberi rekomendasi alokasi THR 10-20-60-10, yaitu 10 persen untuk membayar zakat, 20 persen untuk tabungan dan investasi, 40 persen hingga 60 persen untuk kebutuhan hari raya dan membayar utang atau cicilan, dan 10 persen untuk dana darurat.
Baca juga: Ada Budaya Berbagi THR, Aktivitas Remitansi Diproyeksi Meningkat pada Periode Ramadan-Idul Fitri
“Dengan pengelolaan yang baik, manfaat THR dapat dinikmati bukan hanya pada saat Lebaran. Tetapi, juga dalam jangka waktu yang panjang bahkan setelah selesai perayaan Lebaran,” ujar Thadly, ditulis Jumat (14/4/2023).
Adapun tips dari Bank Commonwealth untuk mengelola THR, pertama adalah buat pos pengeluaran keperluan Hari Raya Idulfitri.
Supaya THR tidak habis begitu saja, buatlah pos pengeluaran untuk keperluan hari raya seperti mudik, belanja kebutuhan pokok, dan memberi amplop untuk keluarga besar.
"Idealnya, alokasi untuk keperluan hari raya paling besar 60 persen dari THR," katanya
Kedua, bagi pekerja yang beragama Islam, tunaikan kewajiban membayar zakat dan juga memberi sedekah untuk yang berhak menerimanya, alokasinya 10 persen dari THR.
Ketiga, sisihkan THR untuk tabungan dan investasi untuk kebutuhan masa depan, dengan alokasi 20 persen dari THR, antara lain reksa dana, obligasi negara, dan surat berharga negara (SBN).
Thadly menyampaikan, instrumen investasi dapat disesuaikan dengan tujuan investasi dan profil risiko masing-masing individu.
"Investor agresif dan memiliki jangka waktu investasi panjang dapat mengoptimalkan pada kelas aset ekuitas seperti reksa dana saham. Sementara, investor konservatif dapat lebih fokus pada kelas aset pendapatan tetap seperti obligasi atau reksa dana pendapatan tetap,” tuturnya.
Tips keempat, supaya utang tidak menumpuk dan menambah beban finansial, utamakan THR untuk melunasi atau mencicil utang terlebih dahulu.
"Kelima, jangan lupakan sisihkan dana darurat dengan alokasi 10 persen dari THR. Berbeda dengan tabungan yang memiliki goal tertentu, dana darurat dapat disimpan untuk keadaan tak terduga seperti kecelakaan, kerusakan rumah, atau kehilangan pekerjaan," pungkasnya.