2. Meksiko
Negara Meksiko dilaporkan pernah mengalami gagal bayar utang pada 1994 Pada 1994, tepatnya ketika mata uang peso mengalami devaluasi terhadap dollar AS sebesar 15 persen.
Devaluasi tersebut kemudian memicu pelarian investor asing yang dengan cepat menarik modal dan menjual saham, saat Bursa Efek Meksiko menukik. Dampak dari krisis keuangan ini yang membuat Meksiko mengalami kesulitan membayarkan tagihan utang.
3. Argentina
Seperti yang dikutip dari Reuters, Argentina menjadi negara selanjutnya yang mengalami kegagalan dalam membayarkan utang. Tercatat selama 15 tahun terakhir setidaknya Argentina telah mengalami ancaman default sebanyak dua kali.
Default pertama dialami Argentina pada tahun 2001 dengan total utang sebesar 100 miliar dolar AS. Kemudian pada 2014 Argentina kembali mengalami default parah karena para kreditur menolak penawaran negosiasi pembayaran utang pemerintah Argentina. Sampai akhirnya lembaga pemeringkat utang, Standard & Poor's (S&P) memposisikan Argentina dalam status 'Selective default'.
Baca juga: Kasus Gagal Bayar Tani Fund, Dari Dilaporkan ke Polisi Hingga Sanksi OJK
4. Rusia
Jauh sebelum invasi dimulai, pada tahun 1998 negara Rusia diketahui pernah mengalami mendevaluasi mata uang, dan gagal bayar cadangan utang besar-besaran. Imbas dari kejatuhan Uni Soviet.
Tekanan ini yang kemudian memicu kehancuran ekonomi Rusia, hingga negara ini gagal membayarkan tagihan utangnya senilai 5 miliar dollar AS.
5. Islandia
Islandia menjadi negara selanjutnya yang pernah mengalami gagal bayar utang. Default dialami Negara bagian Nordik itu setelah tiga bank terbesarnya, yaitu Glitnir, Kaupthing, dan Landsbanki bangkrut dan gagal membayarkan tagihan utang lebih dari 85 miliar dollar AS pada 2008 silam.
Kondisi ekonomi Islandia kian parah usai kepala pemerintahan negara itu memilih untuk memotong kekayaan deposan dari 50.000 deposan. Sayangnya cara tersebut gagal menstabilkan kondisi ekonomi, justru masyarakat Islandia semakin mengalami kesengsaraan yang berkepanjangan.
6. Yunani
Menurut informasi yang beredar kegagalan Yunani dalam membayarkan utang terjadi usai negara ini menggenjot pembangunan Olimpiade Athena 2004 secara besar – besaran hingga menghabiskan biaya sebesar 9 miliar euro.