Di pertemuan ini para profesional disamping mengikuti technical paper presentation, dan peserta konvensi juga diberi kesempatan berkunjung ke lapangan pembangkit panas bumi di Salak atau Sarulla Geothermal Power Plant, serta pre-conference workshop.
Ketua Umum API Prijandaru Effendi menyampaikan, API berkomitmen memainkan peran aktif dalam pengembangan sektor panas bumi di Indonesia.
Asosiasinya akan terus bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk pengembangan proyek panas bumi, berbagi praktik terbaik dan kebijakan yang mendukung pengoptimalan sumber daya panas bumi di Indonesia.
"IIGCE adalah bentuk implementasi nyata komitmen API sebagai wadah untuk ikut mendukung maksud tersebut di atas," ujarnya.
Penyelenggaraan IIGCE diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat. Pertama, memperkuat komitmen Indonesia dalam pengembangan panas bumi di Indonesia.
Kedua, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan di sektor panas bumi; ketiga, eningkatkan investasi; dan keempat, emperkuat jaringan bisnis dan hubungan internasional.
IIGCE 2023 juga akan menjadi wadah bagi para akademisi dan profesional untuk membahas isu sosial, keekonomian dan isu teknik maupun perkembangan teknologi di bidang panas bumi.
Kegiatan ini juga akan diwarnai workshop yang akan menghadirkan instruktur yang berkompeten dalam bidang perkembanagn teknologi panas bumi.