Ira menyampaikan, aset yang sebagian besar berada di tepi laut, mendorong ASDP untuk terus melakukan inovasi bisnis, salah satunya waterfront property.
Baca juga: Daftar Pimpinan Negara ASEAN yang Hadiri KTT ke-42 di Labuan Bajo, Berikut Hasil dari Pertemuannya
"ASDP sebagai entitas pemilik, memiliki visi untuk mendukung kemajuan pariwisata tanah air melalui diversifikasi bisnis yang berorientasi pada pengembangan kawasan waterfront destination. Hal ini akan mendukung konektivitas dan bisnis hospitality di Labuan Bajo," kata Ira.
Kehadiran Hotel Meruorah diharapkan membawa dampak signifikan terhadap perekonomian di Labuan Bajo. Apalagi, masa tinggal (length of stay) wisatawan di Labuan Bajo terus meningkat dari rata-rata hanya 1,7 hari.
Sehingga, berkontribusi positif meningkatkan perekonomian. Pengeluaran wisatawan selama di Labuan Bajo, turut mendongkrak devisa serta meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.
Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo ini hampir lengkap. Sudah ada area komersial dengan berbagai ritel menarik, hotel bintang lima, dermaga ferry dan nantinya akan ada yacht marina.
"ASDP berupaya menciptakan destinasi wisata baru dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata Tanah Air. Kami berharap, masyarakat atau turis yang datang ke pelabuhan ASDP, tidak hanya untuk menyeberang saja. Tetapi juga mendapatkan experience lebih dengan berbagai fasilitas yang ada," ujar Ira.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah pusat dan daerah harus berkolaborasi dalam menghadirkan akomodasi pariwisata baru.
Hal tersebut sebagai upaya pengembangan kawasan wisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
"Saat ini perlu adanya kehadiran ‘Bali Baru’ dalam mengakomodasi peningkatan pertumbuhan sektor pariwisata," ucap Erick Thohir.