Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perubahan iklim dan emisi gas rumah kaca menjadi isu penting di kalangan pemerhati lingkungan, regulator dan sektor industri.
Perusahaan, terutama sektor manufaktur, didorong untuk terus mengurangi emisi gas rumah kaca. Upaya serupa juga dilakukan perusahaan produsen kemasan pangan asal Swiss, Tetra Pak.
Baru-baru ini, perusahaan ini dinobatkan sebagai European Climate Leader 2023 oleh Financial Times, karena kiprahnya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan partisipasinya dalam mitigasi dampak perubahan iklim.
Baca juga: Cegah Perubahan Iklim Ekstrem Pemerintah RI Didesak Kebut Proses Transisi Energi
Dari ribuan perusahaan yang dinilai Financial Times dan Statista, terjaring 500 perusahaan dengan intensitas penurunan emisi rumah kaca yang terbesar berhasil masuk dalam daftar final ini.
Penilaian terhadap setiap perusahaan mengacu pada hasil kalkulasi dari volume emisi, tingkat emisi yang terungkap dan pengurangan emisi sebagai persentase.
Baca juga: Suhu Makin Panas, Ancaman Krisis Iklim di Depan Mata
President & CEO Tetra Pak Adolfo Orive mengatakan, perusahaannya berada diantara peringkat 20 persen teratas dari 500 perusahaan yang terdaftar, dengan pencapaian pengurangan sebesar 54,3 pesen dari emisi Scope 1 dan 2 selama periode lima tahun1.
"Pemeringkatan ini juga memberikan pengakuan terhadap upaya-upaya Tetra Pak di seluruh value chain (Scope 3), dengan menyoroti inklusi yang dilakukan secara reguler dibandingkan dengan bisnis-bisnis yang terdaftar di CDP A-listed dan target Net Zero sebagaimana disetujui oleh Science Based Targets initiative (SBTi) sepanjang masih di batas 1.5," ujar Adolfo Orive dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (13/5/2023).
Dia menambahkan, penghargaan ini merupakan bukti kerja keras dan dedikasi tim kami, pemasok, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya. "Kami tetap memiliki rencana untuk terus memitigasi dampak lingkungan lebih jauh, yakni dengan mendekarbonisasi value chain yang kami miliki, mendorong adanya solusi circular sambil berkontribusi pada ketahanan sistem pangan dan melindungi keanekaragaman hayati," ujarnya.