Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengakui adanya kenaikan harga pada daging ayam ras.
Menyikapi hal tersebut, pria yang akrab disapa Zulhas itu menyatakan akan melihat kembali dalam waktu 2-4 pekan ke depan.
"Sekarang memang agak mahal. Pelan-pelan saya akan urus agar harganya normal kembali dalam setengah bulan hingga satu bulan ke depan dan memberi kesempatan kepada peternak ayam," kata Zulhas dalam keterangannya, dikutip Minggu (4/6/2023).
Baca juga: Jelang Idul Adha, Mendag Zulkifli Hasan Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil dan Stok Cukup
Ia mengatakan sudah hampir tiga bulan harga daging ayam ras dijual Rp 32.000/kg.
Harga tersebut di bawah harga acuan di tingkat eceran yang ditetapkan sebesar Rp 36.750/kg.
Menurut Zulhas, hal itu menyebabkan para peternak ayam rugi selama berbulan-bulan.
Ketua Umum Partai PAN itu menyebut harga bahan pokok yang ideal adalah yang harganya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu murah.
"Harga jangan ditekan terus. Kalau ditekan terus, nanti orang-orang tidak akan kerja, yang sedang saja. Jadi, pemerintah mengatur agar harga tidak terlalu tinggi, tidak terlalu rendah," ujar Zulhas.
Dikeluhkan Pedagang
Kenaikan harga daging ayam belakangan ini membuat para pedagangan mengeluh.
Salah seorang pedagang di Pasar Cipete, Jakarta Selatan, bernama Lili mengeluh karena harga daging ayam terus mengalami kenaikan sejak Lebaran 2023 lalu.
Keluhan Lili bukan tanpa alasan. Ia mengaku penjualannya menurun sejak harga daging ayam naik.
Menurut dia, harga mahal ini dapat membuat para pembeli memilih untuk menghilangkan ayam dari daftar menu makanannya.
"Ini [harga daging ayam] lagi naik. Lagi mahal. Sudah lama. Abis Lebaran sampai sekarang. [Pedagang] pada mengeluh. Kalau orang lihat harga mahal gitu kan nanti enggak jadi beli. Ganti menunya dari ayam," ujarnya kepada Tribunnews di lokasi, Sabtu (27/5/2023).
Baca juga: Harga Daging Ayam Potong di Purwokerto Tembus Rp 40 Ribu per Kg
Harga daging ayam yang Lili jual saat ini sebesar Rp 35 ribu per kilogram (kg).
Lili mengatakan, ia tak tahu mengapa harga ayam mengalami kenaikan. Satu hal yang ia ketahui, harga ayam ini sudah terlampau mahal.
"Enggak tahu saya. Mungkin banyak orang hajatan. Yang saya tahu ayam harganya mahal," katanya.
Berbeda dengan Lili, pedagang daging ayam lainnya menyebut bahwa kenaikan harga ini karena stok yang minim dari peternak.
"Sejak Lebaran sudah dikasih tahu kalau kandangnya kosong (stok terbatas)," ujar seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya.