Oleh karena itu, Departemen Operasional Haji dan Umrah dari 'Kementerian Haji' di enam bandara, harus secara efektif berkontribusi pada rencana operasional dengan daya serap yang tinggi.
Mereka akan melayani jemaah Haji dan mengantarnya ke tempat tinggalnya di tempat-tempat suci.
Karena memiliki pengalaman sebelumnya dalam menangani jemaah, Kementerian Haji telah mengambil langkah proaktif untuk tidak hanya mendukung proses dalam memberikan fasilitas saja.
Namun juga menghemat waktu dan upaya bagi pemangku kepentingan lain yang terlibat serta jemaah yang tiba.
Saudi tentu saja meluncurkan kampanye kesadaran terhadap negara-negara para jemaah, untuk memperkenalkan sistem lokal penerbangan, bea cukai dan arahan mengenai keterampilan hidup yang diperlukan kepada mereka.
Tentunya melalui penggunaan 11 bahasa, untuk memastikan penyampaian pesan yang jelas.
Dalam acara resmi yang dilaksanakan Kementerian Haji dan Umrah di Jeddah, Arab Saudi pada 4 Juni lalu, Menteri Haji dan Umrah Dr. Tawfiq Al-Rabiah menyatakan bahwa Arab Saudi berniat untuk meningkatkan jumlah jemaah Haji pada tahun-tahun mendatang.
Ia menyebut bahwa ini sejalan dengan 'Visi Saudi 2030' yang baru-baru ini diluncurkan oleh pimpinan Kerajaan Saudi.