TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pemerintah saat ini sedang fokus untuk melakukan peningkatan produktivitas menuju Indonesia Emas pada 2045 mendatang.
Tantangan untuk menuju Indonesia Emas tersebut, kata Presiden bukanlah perkara gampang.
"Bukan barang yang mudah. Angka-angkanya sudah ada tetapi tantangannya juga tidak gampang," kata Jokowi pada peresmian pembukaan Rakornas pengawasan intern pemerintah tahun 2023, di Kantor BPKP, Jakarta, Rabu (14/6/2023).
Baca juga: Visi Indonesia Emas 2045, Pendapatan per Kapita Setara Negara Maju hingga Kemiskinan Nol Persen
Pasalnya kata Presiden sekarang ini situasi global dan ekonomi dunia sangat tidak mendukung.
Pada KTT G7 di Hiroshima, Jepang beberapa waktu lalu ia berbicara dengan direktur IMF Kristalina Georgieva.
Menurut Kristalina 96 negara sekarang ini telah menjadi pasien IMF.
"96 negara menunjukan bahwa situasi dunia sekarang ini betul-betul pada situasi yang sangat sulit," katanya.
Dalam satu hingga dua pekan ke depan kata Presiden, Eropa diperkirakan akan masuk resesi.
Oleh karena itu pemerintah terus berupaya agar imbas dari kondisi global yang tidak menentu tersebut seminimal mungkin menimpa Indonesia.
Salah satunya dengan membelanjakan anggaran baik itu di APBN maupun APBD ke BUMN.
"Karena memang cari uangnya sangat sulit, baik itu lewat pajak, PNBP, royalty, deviden, tidak mudah. Sekarang ini tidak mudah. Sekali lagi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 itu tidak mudah," pungkasnya.