Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wangi soto Lamongan mulai tercium.
Mangkok, sayuran, suwiran ayam, bawang goreng, sudah tersaji rapi di etalasenya tepat pukul 08.30. Nur Edy pun telah siap melayani pembeli.
Saat dijumpai, ia mengisahkan usaha kuliner ini dirintisnya sejak 2014.
Ia dan istrinya membuka Soto Ayam Lamongan Cak Edy di Kantin Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta Pusat.
Baca juga: Tingkatkan Geliat UMKM Papua Barat di Ekosistem Digital, Kemendag Gelar Webinar Gernas BBI dan BWI
"Sejak berdiri kantin ini sekitar tahun 2014, saya sudah jualan di sini," ujar Edy yang ditemui pada Senin (12/6/2023).
Edy mengingat, ia telah melalui berbagai rintangan sampai akhirnya berjodoh dengan usaha Soto Ayam Lamongan ini.
Berkat dukungan sang istri, ia pun mantap berjualan Soto Ayam Lamongan hingga kini.
Tak hanya di kantin Kompas Gramedia Palmerah, usaha Soto Ayam Lamongan Cak Edy juga membuka cabang usaha di daerah Kp Pluis, Jakarta.
"Istri saya yang pegang usaha di Pluis. Di sini saya," ucap Edy.
Sambil bergurau ia mengatakan, tanpa pinjaman modal dari Bank, usaha sotonya mungkin tidak bisa berkembang.
Saat awal, ia dan istri tidak memiliki cukup modal.
Di tahun 2016 itu, ia meminjam uang pada BRI sebesar 100 juta
"Wah, tidak usah ditanya soal pinjaman. Ya pasti iya (pinjam). Sebesar untuk mengembangkan usaha," jelas dia.