"Nah untuk stabil perlu waktu lagi karena indukannya kan nggak cepat, jadi perlu waktu. Ini sekarang sudah tiga minggu, mungkin dua minggu lagi," ujar Zulhas.
Ini Biang Kerok Kenaikan Harga Telur Ayam Menurut Kepala Badan Pangan Nasional
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengungkap pemicu kenaikan harga telur ayam beberapa waktu lalu di Tanah Air yang sempat menembus Rp 40 ribu per kilogram di Indonesia Timur.
Arief mengatakan, harga telur sempat naik karena dipicu oleh kenaikan harga jagung yang merupakan salah satu pakan utama ayam petelur.
Baca juga: Bapanas Klaim Sudah Tiga Bulan Intervensi Jaga Harga Telur Ayam
"Harga [telur] tinggi beberapa waktu terakhir karena jagung naik sampai di atas Rp 6.000," kata Arief ketika dihubungi Tribunnews, Minggu (4/6/2023).
Harga tersebut telah melebihi Harga Acuan Penjualan (HAP) Rp 5.000/kg seperti yang ditunjukkan Peraturan Badan Pangan Nasional No.5/2022.
Meski harga jagung naik, Arief mengatakan pemerintah tetap bertahan untuk tidak melakukan impor hingga panen jagung mendatang.
"Kita bertahan tidak impor jagung sampai sebulan ke depan dapat panen," ujarnya. Panen jagung akan dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia seperti Medan dan Lampung.
Panen akan mulai dari Medan, Lampung, Jawa Timur, dan Sulawesi. Saat ini mulai di NTB, harga jagung sudah Rp 4.800," kata Arief.
Tak hanya harga pakan yang meningkat, Arief menyebut naiknya harga telur juga disebabkan oleh jarak dari sentra produksi.
"Selain pakan, harga telur tergantung dekat atau jauhnya dari sentra produksi. Makin jauh makin mahal. Supply dan demand juga salah satu penyebabnya," ujarnya.