Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lamudi Indonesia, startup bidang properti melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan di beberapa departemen.
CEO Lamudi Indonesia Mart Polman mengatakan keputusan PHK bukan hal yang mudah.
Menurutnya, langkah tersebut penting bagi perusahaan agar dapat terus mengembangkan penawaran yang terbaik bagi pengembang, bank, maupun 30 ribu agen properti yang bekerja sama.
Baca juga: Sejak Kemarin, Lamudi PHK Karyawan Meski Kinerja Perusahaan Mengalami Pertumbuhan Signifikan
"Lamudi akan terus menghadirkan layanan yang kompetitif sebagai perusahaan properti teknologi terdepan di Indonesia," kata Polman dilansir dari Deal Street Asia, Selasa (18/7/2023).
Dia menyampaikan kepada karyawan yang di PHK, Lamudi bakal memberi dukungan finansial serta kesehatan.
Polman juga menyebut ada program outplacement untuk membantu karyawan menemukan pekerjaan berikutnya.
Lamudi hadir di Indonesia pada Februari 2014 dan diakuisisi oleh Dubizzle Group (semula EMPG) pada 2020.
Di awal 2022, Lamudi mengakuisisi bisnis properti OLX Indonesia, di mana kedua platform kini bersama-sama melayani lebih dari 22 juta pengunjung dan menerima lebih dari 1,35 juta listings properti baru setiap bulannya.
Akuisisi ini juga menjadikan Lamudi sebagai perusahaan teknologi properti (proptech) terbesar di Indonesia.
Kondisi tech winter masih dialami sejumlah startup di Indonesia sejak 2022 hingga tahun 2023 ini.
Sejumlah startup tercatat telah melakukan PHK di antaranya Xendit, Carsome, Shopee Indonesia, Grab, Tokocrypto, Zenius, JD.ID, Grab, GoTo, Ajaib, Sirclo, Glints, dan Bibit.
Perlu diketahui, tech winter adalah kondisi kenaikan biaya modal yang memaksa investor untuk memperketat seleksi investasi mereka guna memaksimalkan pengembalian investasi dan menurunkan risiko.
--