Namun memang, memberikan validasi bukan berarti mengiyakan semua kemauan anak tersebut.
Peran orang tua tetap harus bisa memberikan batasan, di sinilah ketika anak sudah merasa terkoneksi, orang tua harus bisa memberikan koreksi atas perbuatan anak.
Caca Tengker selalu menerapkan koneksi terlebih dahulu baru mengoreksi.
“Apalagi dengan adanya media sosial, anak-anak semakin besar kemungkinannya untuk membanding-bandingkan apa yang ia punya dengan milik orang lain. Di sini pentingnya menanamkan kepada anak untuk belajar tidak membandingkan diri dengan orang lain, mensyukuri apa yang sudah kita punyai,” ujarnya.
Caca juga mengutarakan bahwa sulit untuk memberikan pengertian konsep value of money kepada anaknya, karena hal tersebut merupakan hal yang tidak dapat dipegang atau dilihat secara langsung.
Jadi cara terbaik menurut Caca adalah, orang tua harus bisa memberikan contoh bagi anak-anaknya.
Apabila orang tua ingin mengarahkan agar anak tidak boros maka orang tua harus bisa memberikan contoh dengan tidak belanja secara impulsif.
Dengan mengenalkan habit finansial kepada anak akan mempengaruhi sifat dan tingkah laku anak-anaknya ketika dewasa kelak.
“Saya percaya dengan memberikan pengetahuan dengan benar, kita bisa membantu anak-anak menjadi mengerti bagaimana untuk mendapatkan sesuatu pasti perlu uang dan tidak bisa terus menerus mengikuti kemauannya, jadi anak lebih bisa bijak dalam mengelola uang, mereka juga jadi bisa ngebedain need vs want,” ungkap Caca Tengker.
Menambahkan pendapat Caca tersebut, Susi Yuliendra, Liabilities Banking & Services Head, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, berkata bahwa pendidikan finansial sejak dini sangat penting.
“Mengajarkan basic menabung itu perlu dilakukan sejak dini, dan orang tua hrs bisa memfasilitasi serta memberi contoh ke anak. Kesadaran finansial anak itu tidak terjadi dengan sendirinya, jadi orang tua juga harus memberikan contoh menabung,” ujarnya.
Danamon sendiri, contohnya, memiliki tabungan Danamon LEBIH Junior untuk anak di bawah 12 tahun, dan Danamon LEBIH Youth untuk remaja usia 12-17 tahun. Keunggulan tabungan seperti ini adalah setoran awal yang ringan, yaitu mulai dari Rp 50.000.
Berbicara tentang mengelola keuangan untuk mempersiapkan masa depan anak, maka penting memiliki tabungan khusus untuk persiapan pendidikan.
Ada baiknya anak ikut serta dalam perencanaan keuangan untuk pendidikan mereka jika mereka sudah cukup umur.
Orangtua dapat menjelaskan seperti apa kebutuhannya saat anak ingin sekolah di tempat yang mereka mau.
Harapan mereka punya andil dan memiliki rasa tanggung jawab atas pilihannya.