Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasca aksi korporasi peralihan hak partisipasi dari Shell ke Pertamina Hulu Energi dan Petronas, PT Pertamina (Persero) bersama Inpex Corporation siap mengembangkan bisnis di Lapangan Abadi Blok Masela dari hulu hingga hilirnya.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengungkapkan, pada rencana pengembangan Blok Masela, Perseroan berkolaborasi dengan Inpex.
Yang antara lain meliputi perdagangan dan pengangkutan LNG dan produk lainnya serta penyediaan jasa kemaritiman, pembangkit listrik berbahan bakar gas dan energi terbarukan, Carbon Capture Utilization and Storage dan Carbon Credit, hingga pembangunan konstruksi pipa.
Baca juga: Masuknya PHE di Blok Masela Diyakini Bawa Dampak Positif Bagi Perekonomian Indonesia Timur
Nicke melanjutkan, Pertamina hadir untuk memastikan pengembangan Blok Masela dapat berkontribusi bagi pertumbuhan Indonesia Timur dan mendukung ketahanan energi nasional melalui penyediaan LNG.
"Sebagai perusahaan energi terintegrasi, Pertamina akan melibatkan semua lini bisnis untuk mendukung pengembangan Blok Masela, agar dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat dan kebutuhan energi nasional," ujar Nicke dalam keterangannya dikutip, Sabtu (29/7/2023).
Ia melanjutkan, pasokan LNG sangat penting untuk memperkuat pasokan gas yang diperlukan di era transisi energi.
Selain LNG pengembangan Lapangan Abadi Blok Masela yang mengadopsi teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) juga akan memproduksi green energi seperti Hydrogen dan Ammonia.
"Proyek pengembangan LNG dari lapangan Abadi Blok Masela ini dapat mendukung tujuan Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060," ungkap Nicke.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menyampaikan, dalam kesepakatan bersama Inpex, Pertamina juga akan menyediakan fasilitas pendukung.
Antara lain penyediaan SDM, Asuransi, penyaluran BBM dan Pelumas, fasilitas kesehatan dan perumahan.
"Anak usaha Pertamina di luar sektor energi akan terlibat dalam pengembangan Blok Masela. Ini sebagai komitmen Pertamina grup dalam mengembangkan lapangan hulu demi menjaga ketahanan energi nasional," kata Fadjar.
Sebagai informasi, produksi tahunan LNG proyek diharapkan mencapai 9,5 juta ton per tahun atau setara dengan lebih dari 10 persen impor LNG tahunan Jepang.
Lapangan Gas Abadi memiliki sumber daya gas unggulan di dunia dan cadangan yang melimpah, sehingga memungkinkan pengembangan yang efisien.