Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai nasional Garuda Indonesia melakukan uji coba penggunaan bioavtur pada mesin pesawat CFM56-7B yang digunakan pada armada B737-800 NG.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, langkah ini merupakan komitmen dalam berperan aktif mengurangi emisi gas rumah kaca.
Yakni salah satunya dengan menjajaki penggunaan energi terbarukan bioavtur J2.4, yang merupakan bagian dari pengembangan konsep Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Bersama dengan Pertamina, Institut Teknologi Bandung (ITB), Kementerian ESDM, dan pemangku kepentingan terkait lainnya, Garuda Indonesia telah menyelesaikan tahap awal uji coba bahan bakar terbarukan tersebut, yang dilakukan melalui uji statis dengan melihat respon mesin pesawat terhadap penggunaan material bioavtur.
Baca juga: Hari Terakhir Garuda Indonesia Online Fair 2023, Banyak Promo Tiket Pesawat Murah
Uji coba ini kemudian akan dilanjutkan dengan rangkaian uji lanjutan lainnya yakni berupa uji coba ground test dan flight test.
"Kami menyadari bahwa sebagai bagian dari ekosistem industri penerbangan, Garuda Indonesia tidak dapat terlepas dari emisi yang dihasilkan dari lini operasional kami," papar Irfan dalam keterangannya, Selasa (1/8/2023).
"Untuk itu, inisiasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal kami untuk mendukung ekonomi hijau yang berkelanjutan, sekaligus menjadi pionir sebagai maskapai komersial pertama di Indonesia yang melaksanakan uji coba energi terbarukan, khususnya bioavtur,” sambungnya.
Adapun Bioavtur J2.4 merupakan bahan bakar yang di antaranya terdiri dari komponen minyak inti kelapa sawit sebanyak 2,4 persen.
Produk ini merupakan hasil pengembangan dari Pertamina Group dan peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Sementara itu, dengan komitmen yang sama, Garuda Indonesia juga telah melaksanakan berbagai aktivitas korporasi yang berorientasi terhadap konservasi energi maupun lingkungan hidup dalam lini operasional penerbangan.
Seperti implementasi gaya hidup hijau di lingkungan Perusahaan yang diwujudkan salah satunya dengan melakukan penghematan listrik dan air, hingga program pelestarian lingkungan berbasis konversi poin GarudaMiles yang dapat diakses seluruh pengguna.
Irfan melanjutkan, ke depan, Garuda Indonesia juga akan mengembangkan program partisipasi penanaman pohon mangrove berdasarkan konversi emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas perjalanan penumpang.
“Inisiatif Garuda Indonesia dalam hal uji coba penggunaan SAF ini tidak hanya menjadi langkah awal yang akan mengoptimalkan upaya pembangunan ekosistem bisnis berkelanjutan, khususnya pada industri penerbangan," papar Irfan.
"Namun juga diharapkan dapat mendorong pengembangan energi terbarukan karya anak bangsa,” pungkasnya.