News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badan Karantina Dinilai Miliki Peran Vital Jaga Keamanan dan Perekonomian Negara

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi. Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dekan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Jaka Widada mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkuat Karantina Indonesia dengan membentuk Badan Karantina Indonesia melalui Perpres Nomor 45 Tahun 2023.

Menurutnya, Perpres ini sebenarnya hanya menggabungkan lembaga karantina yang sudah ada yaitu Badan Karantina Pertanian dan sebagian Badan Karantina Ikan (BKIPM) yang sebelumnya masing-masing di bawah Kementan dan KKP, sekarang ini ditambah dengan tugas-tugas baru yang lebih luas seperti pengawasan keamanan pangan, SDG, satwa atau tumbuhan langka dan lainnya di tempat pemasukan atau pengeluaran.

Baca juga: Jokowi Bentuk Badan Karantina Indonesia, Siapa yang Cocok untuk Menjabat Kepalanya?

Dengan integrasi menjadi Badan Karantina Indonesia ini langsung di bawah presiden, Ia berkeyakinan, karantina ke depan menjadi lebih baik memberikan layanan ke publik, lebih efisien, lebih kuat, lebih independent dan diperhitungkan negara lain.

"Peran strategis perlindungan sumber daya hayati dari ancaman hama penyakit, hewan, ikan, dan tumbuhan berbahaya bahkan sebagai economic tool dalam perdagangan dunia untuk negara. Perang kita tidak lagi perang fisik tetapi yang lebih berbahaya perang ekonomi melalui hama penyakit termasuk bioterorisme di bidang hewan, ikan, tumbuhan dan kehutanan,” ujarnya ditulis Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Jokowi Diharapkan Pilih Orang Profesional yang Paham Dunia Karantina Jadi Kepala Barantin

Ia menyebut, Barantin adalah garda terdepan pertahanan negara dari serangan neo terorisme.

“Negara tidak boleh main-main dengan kepala badan ini. Ini pertahanan negara, begitu lemah sedikit saja, hancur pertahanan dan perekonomian negara," ucapnya.

Ia mengatakan banyak orang luar mencuri kekayaan Indonesia dengan cara sederhana seperti mencuri plasma nutfah, misalnya menggunakan sepatu sebagai media pembawa penyebaran biji tanaman.

“Kalau bawa tanah langsung enggak boleh. Karantina juga harus ketat dan kuat melindungi sumber daya hayati kita. Jadi pemahaman teknis pejabat karantina sangat penting," ujar Jaka.

Baca juga: Pemerintah Rencanakan Pusat Karantina untuk TBC, Pakar: Ini Jadi Satu Kemunduran 

Karenanya Jaka menilai idealnya Barantin dipimpin oleh seorang profesional yang berintegritas memahami pengetahuan teknis karantina.

“Karantina ini kan tentara virtual. Karantina itu posisinya sangat penting karena pintu masuk ancaman. Jadi harus orang yang paham di situ,” ucapnya.

Tak cukup profesional dan integritas, kaya Jaka, seorang Kepala Barantin mesti memiliki kemampuan manajerial yang mumpuni.

“Kalau hanya pengetahuan dan integritas saja sementara tidak bisa mengelola atau sebaliknya punya pengetahuan dan kemampuan manajerial saja tapi tidak punya integritas akan mudah diganggu dan berpotensi tidak akan mengedepankan kepentingan negara," tuturnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, sumber daya manusia di Barantin ke depan selain memiliki integritas, memahami atau sadar diri bahwa mereka bekerja untuk negara dan masyarakat dalam menjaga keutuhan negara.

“Mereka ini duta negara yang harus menyelematkan Indonesia agar aman dari ancaman entah itu hama penyakit hewan, ikan, tumbuhan dan kehutanan atau kaitannya dengan pencurian sumber daya hayati dan sebagainya,” papat Jaka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini