Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom senior Indef Dradjad Wibowo menaruh perhatian atas kasus dugaan pelecehan seksual terhadap finalis Miss Universe Indonesia.
Drajad menyatakan pertanyaan dirinya ditujukan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan pihak berwenang lainnya.
“Pertanyaan saya, apa sih manfaat ajang ini bagi Indonesia dan bagi anak2 kita? Sebagai ekonom, saya tidak menemukan manfaat ekonomi yang signifikan dari ajang ini,” kata Dradjad saat dikonfirmasi, Jumat (11/8/2023).
Baca juga: Finalis Miss Universe Indonesia Ungkap Sosok Diduga Dalang yang Meminta Body Checking Tanpa Busana
Dia juga menilai manfaat terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah tidak banyak dirasakan.
“Manfaatnya bagi usaha kecil dan menengah juga tidak signifikan,” urainya.
Drajad juga memandang dari sisi pendidikan hampir tidak terlihat dampak terhadap pembangunan karakter generasi muda.
”Coba tunjukkan ke masyarakat, ada tidak manfaat besar dari ajang ini dalam mencerdaskan kehidupan bangsa? Dalam membangun karakter generasi muda? Yang muncul justru laporan pelecehan. Jadi buat apa diijinkan berlanjut, mas Sandi Uno?” tuturnya
Di sisi lain, imbuh Dradjad, kasus ini menjadi peringatan bagi para orang tua yang diberi amanat mempunyai anak gadis.
“Saya juga punya anak gadis. Saran saya, mari introspeksi, apa sih yg hendak kita cari jika kita mengijinkan anak gadis kita ikut ajang seperti ini? Apa manfaat ajang seperti ini bagi pendidikan anak gadis yg kita cintai? Kalau ajang bakat seperti yang dilakukan Putri Ariani, manfaatnya terlihat jelas. Tapi kalau ajang seperti ini? Kita punya tanggung jawab besar kepada anak-anak kita,” tuturnya.
Dia berharap Polri percepat penyelidikan kasus ini dan segera menetapkan tersangka, baik orang yg terlibat langsung maupun penanggungjawab yang lalai.
“Segera lakukan penyidikan. Jika berlama-lama nanti menjadi fitnah ke Polri sebagai lembaga,” ucap Dradjad.
Alasan lain, kasus ini sudah menjadi berita dunia.
“Saya lihat berbagai media global sudah memberitakannya, seperti BBC, CNN, FOX. Alih-alih menjadi promosi positif bagi Indonesia, ajang tersebut justru menjadi berita negatif bagi Indonesia,” lanjutnya.