News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perluas Akses Pasar Produk Indonesia di Amerika Selatan, RI Buka Perundingan IP-CEPA dengan Peru

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru Juan Carlos Mathews Salazar dalam peluncuran perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia—Peru (Indonesia—Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement/IP—CEPA) secara virtual.

Indonesia dan Peru sepakat menargetkan untuk menyelenggarakan perundingan putaran pertama pada akhir 2023 ini.

Indonesia dan Peru pun mengharapkan tim perundingan kedua belah pihak dapat menyelesaikan perundingan perdagangan barang dalam kurun waktu satu tahun.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru Juan Carlos Mathews Salazar mengatakan IP—CEPA akan menjadi bukti peningkatan komitmen kerja sama antara Indonesia dan Peru.

Ia pun berharap IP—CEPA dapat meningkatkan akses pasar produk-produk unggulan masing-masing negara.

“Perjanjian ini akan menjadi tonggak bersejarah dalam hubungan ekonomi antara Indonesia dan Peru,” ungkap Juan Carlos.

Sebagai informasi, Bank Dunia memprediski Peru menjadi negara peringkat kedua dengan pertumbuhan ekonomi tercepat dan stabil di kawasan Amerika Selatan pada 2023.

Pada kesempatan sama, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag RI Djatmiko Bris Witjaksono berharap perjanjian ini dapat menyusul keberhasilan perjanjian perdagangan Indonesia—Chile CEPA.

Perjanjian perdagangan Indonesia—Chile CEPA disebut telah sukses menaikkan nilai perdagangan kedua negara, khususnya ekspor Indonesia ke Chile.

Perdagangan Indonesia—Peru

Total perdagangan Indonesia dan Peru periode Januari–Mei 2023 tercatat senilai USD 191,8 juta.

Angka tersebut terdiri dari ekspor Indonesia ke Peru sebesar USD 158,4 juta dan impor Indonesia dari Peru sebesar USD 33,3 juta.

Indonesia surplus sebesar USD 125,1 juta. Dalam lima tahun terakhir (2018–2022), Indonesia konsisten mencatatkan surplus perdagangan terhadap Peru dengan tren 21,8 persen.

Sementara itu, pada 2022 total perdagangan Indonesia dan Peru mencapai USD 554,5 juta.

Ekspor Indonesia ke Peru tercatat USD 442,7 juta dan impor Indonesia dari Peru USD 111,8 juta. Indonesia surplus terhadap Peru sebesar USD 330,9 juta.

Produk ekspor utama Indonesia ke Peru di antaranya kendaraan bermotor, alas kaki, pupuk mineral, biodiesel dan turunannya, dan tisu.

Sedangkan, komoditas impor utama Indonesia dari Peru adalah biji cokelat, pupuk mineral, batu bara, buah anggur, dan ekstraksi sayuran.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini