Ia menyebut, lokasi, tingkat ekonomi, dan kemudahan akses adalah tiga hal yang memengaruhi harga sebuah ruko. Umumnya, kata dia, banyak orang berminat pada ruko yang terletak di pinggir jalan raya dan dekat dengan jalan utama, serta berada di sekitar kawasan industri dan di dalam kota baru. “Oleh sebab itu, investo harus jeli memilih ruko yang sesuai kriteria itu. Jangan sampai membeli ruko yang ternyata aksesnya sulit,” lugasnya.
Sejumlah kota baru (township) di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) kini berkembang semakin menarik menjadi tujuan wisata keluarga. Beragam fasilitas yang tersedia di dalamnya berhasil menyita perhatian publik.
Bukan hanya mal atau pusat belanja, pengembang juga menghadirkan deretan bangunan komersial penunjang gaya hidup urban. Masyarakat bukan hanya disuguhi aneka ragam kudapan yang menggugah selera tapi juga suasana nyaman dan menarik.
Serpong - Kelapa Dua menjadi salah satu koridor pusat pertumbuhan baru sekaligus kiblat nongkrong anak muda metropolitan di barat Jakarta. Dekat Jakarta, akses bagus, dan transportasinya beragam: angkutan kota, feeder busway, dan kereta api, serta memiliki fasilitas yang super lengkap. Karena kelebihan itu dua kawasan tersebut juga jadi kiblat kaum menengah dan menengah atas mencari tempat tinggal.
Salah satu developer yang turut meluncurkan produk ruko pada fasilitas kota mandiri adalah PT Paramount Enterprise International, yang mengembangkan Paramount Land (1.200 ha) di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten. Ruko setinggi dua lantai yang difungsikan sebagai sarana komersial itu dinamakan Hampton Square @Manhattan Distric.
“Kami melihat bahwa populasi di Gading Serpong dan BSD City terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk itu, Paramount Land meluncurkan open concept lifestyle mall Hampton Square @Manhattan Distric untuk menyuplai kebutuhan sarana niaga dan mengakomodasi kebutuhan penghuni juga masyarakat di sekitar Gading Serpong,” ujar Presiden Direktur PT Paramount Enterprise International, Muhammad Nawawi, dalam keterangan tertulis di Tangerang, Kamis (24/8/2023).
Gading Serpong memiliki potensi populasi dan trafik tinggi. Gading Pertumbuhannya terhitung pesat dalam satu dekade terakhir. Kawasannya telah dibangun lebih dari 30 klaster terhuni dan dilalui traffic ramai lebih dari 1.500 kendaraan per jam. Oleh karena itu kebutuhan hunian dan ruang usaha pun terus meningkat.
Untuk memenuhi permintaan ruang usaha itu di akhir 2021 lalu pihaknya meluncurkan komplek bisnis Manhattan District seluas 22 ha. Di dalamnya akan diisi oleh tujuh tema besar pada tenan, yaitu gawai dan teknologi, hobi, olahraga, kuliner, otomotif, hiburan dan fasyen.
“Sebagian besar kawasan Manhattan District sudah terserap cepat dengan baik seperti Hampton Promenade, Madison Grande, Hampton Avenue. Menyusul Hampton Square yang diluncurkan pekan ini, dalam waktu dekat kami juga segera menghadirkan Hampton Avenue Studio Loft dalam jumlah terbatas,” ungkap Nawawi.
Nawawi menjelaskan, aksesibilitas dan konektivitas antara Gading Serpong-BSD City yang terintegrasi dengan baik memberikan kenyamanan mobilitas bagi pengunjung. Paramount Land membuat jalan penghubung baru dari bulevar Gading Serpong menuju kota BSD yang akan menyambungkan gerbang Tol Serbaraja.
Jalan tembus ini akan mempermudah penghuni klaster Amarillo, Carrilo, Latigo, Malibu, Boston (Paramount Land) dan Greenwich Park-Vanya Park (BSD City) dari dan menuju Gading Serpong, warga tidak perlu melalui bundaran ruko Alicante.
Tergantung Lokasi
Bila mau untung membeli ruang usaha yang adaptif, modern dan diterima pasar (mudah disewakan), yang harus dipilih adalah properti yang masuk kategori sunrise. Sunrise properti artinya properti tersebut tengah mekar, harganya akan terus naik seiring perkembangan kawasan.
Menurut Pengamat Properti Panangian Simanungkalit, untuk mengetahui apakah property tersebut tergolong sunrise atau sunset yang harus dilihat adalah inflow atau outflow dari suatu wilayah.