Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Goodyear Tire and Rubber Company kembali mengumumkan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 700 karyawan dan akan menjual sekitar 100 toko ritel ban di Asia Pasifik.
“PHK ini diharapkan mampu menekan biaya operasional perusahaan sekitar 50 juta dolar AS hingga 55 juta dolar AS pada 2025,” kata juru bicara Goodyear, seraya menambahkan bahwa rencana tersebut juga akan meningkatkan profitabilitas dalam operasinya di Australia dan Selandia Baru.
Awal September ini, Goodyear menyetujui rencana rasionalisasi dan reorganisasi tenaga kerja di Eropa, Timur Tengah dan Afrika yang akan berdampak pada pemangkasan sekitar 1.200 karyawan.
Keputusan tersebut diambil setelah analis investor Elliott Investment Management mengkritik Goodyear karena salah urus dan tertinggal dari pesaingnya Michelin dan Bridgestone.
Elliott, yang memegang 10 persen saham di perusahaan ban tersebut juga telah mendorong Goodyear untuk melakukan peninjauan operasional dan penjualan produknya.
“Restrukturisasi ini akan menghasilkan penghematan signifikan dari 2024 hingga 2025 dan dilakukan ketika perusahaan berupaya merampingkan bisnisnya dan memperbaiki struktur biaya,” kata juru bicara Goodyear dalam sebuah pernyataan, Minggu (10/9/2023).
Baca juga: Ada Restrukturisasi, Produsen Ban Goodyear PHK 1.200 Karyawan
Bulan lalu, Goodyear melaporkan kerugian sebesar 73 sen per saham pada kuartal II (April-Juni) 2023, dari laba sebesar 58 sen per saham pada tahun sebelumnya.