Laporan Wartawan Tribunnews, Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara meminta PT Permodalan Nasiona Madani (PNM) agar terus membina kluster kelompok ultra mikro dan membantu pemasaran produk binaannya.
Hal ini disampaikan saat Wamenkeu bertemu nasabah ultra mikro (UMi) binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Sri Hartaty, pekan lalu di Sungai Jingah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Jumat (29/9/2023) lalu.
Ia juga berpesan agar PNM dapat terus memberikan pembiayaan dan pendampingan agar nasabah lebih berdaya dan bahkan terjadi peningkatan kualitas (naik kelas).
Suahasil juga mengapresiasi jumlah nasabah PNM yang telah mencapai 14,8 juta hingga Agustus 2023 kemarin, dan berpesan agar terus ditingkatkan.
Dia menilai PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Keduanya merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.
Sri Hartaty yang menjadi nasabah ultra mikro binaan PNM mengaku awalnya mendapat plafon pinjaman sebesar Rp 2 juta dari PNM dan hingga kini mencapai Rp 5.000.000.
Saat itu dia bergabung ke program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang dikelola PNM. Sehari-harinya Sry merupakan perajin kain sasirangan khas Kalimantan Selatan.
Baca juga: Dua Tahun Terbentuk, Holding Ultra Mikro Layani 36 Juta Debitur dan 162 Juta Nasabah Simpanan
Dalam proses pembuatan kain ini, tahapan menjulur kain merupakan pekerjaan paling rumit. Untuk kain sasirangan yang motifnya rumit bahkan bisa memakan waktu satu bulan.
Baca juga: PIP: 98 Persen Debitur Pembiayaan Ultra Mikro Adalah Perempuan
Ia juga menunjukkan cara memberikan warna kain dari kain putih menjadi kain bermotif sasirangan di depan Wakil Menteri Keungan Suahasil Nazara.