Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjadi perusahaan idaman (employer of choice) merupakan idaman semua perusahaan.
Perusahaan berlomba menjadi pelabuhan karier bagi para pencari kerja (job seekers) yang kini didominasi generasi milenial.
Namun, ternyata menjadi employer of choice tidak cukup hanya dengan menyediakan gaji dan benefit yang menggiurkan.
Baca juga: Career and Education Festival Fasilitasi Pencari Kerja Menemukan Pekerjaan Sesuai Kualifikasinya
Perusahaan juga dituntut lebih memperhatikan kondisi well-being karyawan dan aspek humanis lainnya apalagi generasi milenial ini peduli dengan work life balance, mereka mau bekerja keras sekaligus menikmati hidup (having fun).
Employer of Choice adalah perusahaan yang menawarkan lingkungan kerja yang positif dan mendukung, serta kesempatan pengembangan dan pertumbuhan bagi karyawannya.
Perusahaan-perusahaan ini juga dikenal dengan budaya perusahaannya yang kuat dan nilai-nilai yang jelas.
CEO Savoria, Ihsan M Putri mengatakan, untuk menjadi Employer of Choice, perusahaan perlu mengadopsi pendekatan baru dalam keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
"Pendekatan ini harus disesuaikan dengan lanskap tempat kerja baru, yang dicirikan oleh hybrid work, fleksibilitas, dan perubahan yang cepat," kata CEO Savoria, Ihsan M Putri saat webinar Employer of Choice 2023 dengan tema ‘Formulating New Approaches of Employee Engagement and Enablement in the New Landscape of Workplace, Senin (30/10/2023).
Ihsan M Putri mengatakan, mereka memiliki cara perusahaan yang dipimpinnya dalam memberdayakan karyawan dimulai dari on boarding dengan memiliki buddy system sehingga secara pararel.
"Jadi karyawan baru akan ditemani oleh buddy selama satu tahun. Buddy ini bertugas mendampingi dan memberikan advice sehingga karyawan baru tidak merasa sendirian," katanya.
Setelah itu, saat bekerja, karyawan baru dibimbing oleh atasan (coaching) dan melakukan evaluasi melalui performance evaluation 360 online (memberikan feedback) secara berkala.
"Kami memilik Standard Operating Procedure kerja yang terstruktur untuk memberikan informasi proses kerja, mempunyai Key Performance Indicator dan memberikan kesempatan training.
"Jika ada pelatihan teknikal khusus, akan dikirim ke lembaga lain," katanya.