Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mendorong dekarbonisasi ekosistem mobil listrik dengan menggunakan renewable energi atau energi terbarukan.

Bukan hanya yang berkutat pada pengisian daya, namun juga dimulai dari pemrosesan mineral dalam pembuatan baterai. Fasilitas pengolahan baterai bekas juga perlu diperhatikan.

Sebagai pabrikan mobil terbesar di Indonesia, Toyota Astra Motor (TAM) menilai langkah menciptakan ekosistem kendaraan listrik dengan fokus pada energi terbarukan akan membuka kesempatan lebih luas untuk mencapai Net Zero Emission (NZE).

Baca juga: Indonesia Tawarkan Kemudahan Investasi kepada 2 Produsen Kendaraan Listrik China

Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, mengatakan Toyota melihat mobilitas yang berorientasi pada penurunan emisi penting dan hal itu yang menjadikan TAM menyiapkan multi teknologi.

"Orientasinya ke arah meminimalisasi emisi baik itu elektrifikasi, renewable energi bahkan teknologi ICE yang semakin ramah lingkungan dan efisien," tutur Anton kepada Tribunnews.com belum lama ini.

Anton menambahkan, dengan pendekatan

multi teknologi diharapkan mampu memberikan kebutuhan mobilitas yang lebih ramah lingkungan.

"Dengan pendekatan ini kami harap bisa memenuhi berbagai macam kebutuhan mobilitas dan ujungnya semakin banyak yang bisa berkontribusi pada pengurangan emisi," ungkapnya.