News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konsumsi Baja Nasional Tahun 2023 Melonjak Jadi 17,9 Juta Ton, Impor Ikut Naik

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Baja HRC produksi Krakatau Steel. Konsumsi baja nasional meningkat 5 persen per Oktober 2023 jika dibanding dengan kebutuhan baja nasional di tahun 2022. Sementara realisasi produksi pada 2023 sejauh ini masih di bawah kebutuhan baja nasional, yaitu sebesar 14,4 juta ton.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Chairman The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Purwono Widodo mengatakan, konsumsi baja nasional meningkat 5 persen per Oktober 2023 jika dibanding dengan kebutuhan baja nasional di tahun 2022.

Realisasi produksi baja nasional pada 2023 sejauh ini masih di bawah kebutuhan nasional, yaitu sebesar 14,4 juta ton.

"Kita hitung 2023 konsumsinya di 17,9 juta ton, itu meningkat sekitar 5 persen dari 2022 dan untuk produksinya di 14,4 juta ton ya untuk 2023," kata Purwono dalam konferensi pers IISIA Business Forum 2023 di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Dikarenakan konsumsinya meningkat, ia mengatakan importasi baja juga ikut melonjak. Ia mengungkap kenaikannya melebihi 10 persen.

"(Impor baja naik) 14 persen untuk semua produk baja HS 72," ujar Purnowo.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, pemerintah telah mendorong peningkatan kapasitas produksi baja dalam negeri, sehingga Indonesia tidak perlu lagi mengimpor baja di masa yang akan datang.

Ma'ruf Amin mengatakan, Indonesia harus mampu memenuhi kebutuhan baja nasional yang diperkirakan bakal terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Kapasitas produksi baja dalam negeri harus terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Jangan sampai kebutuhan yang besar ini dipenuhi dari impor," kata Ma'ruf saat meresmikan pabrik baja milik PT Lautan Baja Indonesia di Kabupaten Tangerang, Jumat (29/9/2023) dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Pembangunan IKN Nusantara Butuh Pasokan 9,5 Juta Ton Baja

Ia mengungkapkan, pada tahun 2050, penggunaan baja global diperkirakan meningkat sekitar 20 persen untuk memenuhi kebutuhan populasi dunia yang juga bertambah banyak.

Sementara itu, di Indonesia, kebutuhan baja nasional terus meningkat hingga lebih dari 40 persen dalam lima tahun terakhir.

"Sama dengan kebutuhan baja di tingkat global yang terus meningkat, kebutuhan baja nasional juga diperkirakan akan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun," ujar Ma'ruf.

Baca juga: IISIA: Pangsa Pasar Produsen Baja Domestik Tergerus Baja Impor

Ma'ruf Amin mengatakan, industri baja berperan vital dalam menyokong pertumbuhan sebuah negara karena berkaitan dengan industri penting lainnya, seperti energi, konstruksi, otomotif, dan transportasi, serta infrastruktur.

"Industri baja adalah pendukung utama pembangunan infrastruktur yang saat ini sedang berkembang, seperti pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, jalur kereta api, pembangkit listrik, kilang minyak, dan termasuk proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara," katanya.

Baca juga: Diversifikasi Produk, Krakatau Steel Kini Produksi Baja Hilir Kanal C

Ma'ruf Amin lantas berharap, pabrik yang diresmikannya hari ini dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat serta memenuhi kebutuhan baja nasional hingga global.

"Saya minta PT LBI terus meningkatkan tata kelola dan daya saing perusahaan, serta menjaga kualitas produk agar menjadi komoditas yang mampu bersaing di pasar nasional, regional, dan global," ujar Ma'ruf Amin

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini