Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor dari Januari hingga Oktober 2023 mencapai 214,41 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau turun -12,15 persen secara year on yar dari periode sama di tahun sebelumnya yaitu 244,06 miliar dolar AS.
"Ekspor secara komulatif pada periode Januari sampai dengan Oktober 2023 mencapai 214,401 miliar dolar AS atau turun 12,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini dalam Rilis BPS, Rabu (15/11/2023).
Pudji mencatat, nilai ekspor migas pada periode Januari sampai Oktober ini mencapai 13,16 miliar dolar AS atau menurun -2,06 persen dari 2022 yaitu 13,44 miliar dolar AS.
Adapun total ekspor nonmigas pada periode Januari sampai Oktober ini mencapai 201,25 miliar dolar AS atau turun -12,74 persen dibandingkan tahun 2022 mencapai 239,62 miliar dolar AS.
Dia bilang, pendorong utama penurunan kinerja ekspor periode ini adalah dari sektor industri pengolahan sebesar 155,16 miliar dolar AS atau menurun -10,30 persen dari 2022 yaitu 172,97 miliar dolar AS.
"Penurunan ekspor sektor industri pengolahan menjadi pendorong utama atas turunnya kinerja ekspor Januari sampai dengan Oktober 2023," tuturnya.
Sedangkan penurunan ekspor nonmigas sejatinya terjadi pada seluruh sektor diantaranya sektor pertambangan dan lainnya yaitu sebesar 42,41 miliar dolar AS atau menurun -20,80 persen dari 2022 mencapai 53,55 miliar dolar AS.
Baca juga: Kinerja Ekspor Batubara di Oktober 2023 Capai 2,73 Miliar Dolar Naik 24,11 Persen
Serta sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 3,68 miliar dolar AS atau menurun -10,44 persen dari 2022 yaitu 4,11 miliar dolar AS.
"Ini sejalan dengan penurunan harga komoditas pertambangan di pasar global secara tahunan sebesar," ungkap Pudji.
Baca juga: Kinerja Ekspor Indonesia Merosot 16,7 Persen di September 2023, Ini Pemicunya
"Komoditas nonmigas mengalami penurunan nilai ekspor diantaranya adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak nabati dan hewani atau serta berbagai produk kimia," sambungnya.