Peluncuran merek dan logo merupakan gambaran menuju BUMN logistik yang modern, dapat bersaing secara global serta merupakan bentuk nyata atas dukungan perusahaan terhadap peningkatan ekonomi nasional.
Wali Kota Eri Cahyadi mengungkapkan, lokasi ini bisa menjadi jujugan anak-anak muda dalam berekreasi selain di sejumlah kawasan lain di Surabaya.
“Jadi ini menjadi tempat kongkownya anak muda, mengerjakan tugas, berbisnis, menggerakkan ekonomi kreatif, mau bertemu dengan siapapun bisa dilakukan di sini,” kata Wali Kota Eri.
Pos Bloc akan dirangkai dalam konsep wisata Wisata Kota Tua di Surabaya. Menurutnya, di kawasan Kebonrojo dan sekitarnya banyak bangunan cagar budaya milik BUMN, sehingga itu dapat digunakan sebagai sarana tempat wisata sejarah.
“Yang saya katakan kota tua, nah gandengannya itu ya Pos Bloc ini. Karena di belakang kantor pos ini banyak gedung-gedung BUMN yang tidak terpakai, dan itu saya sampaikan (sebelumnya) kepada Pak Menteri BUMN,” ungkapnya.
Agar menjadi destinasi wisata heritage, pihaknya akan berkoordinasi dengan BUMN untuk mendata bangunan-bangunan bersejarah yang berada di kawasan Kota Tua ini.
“Insyaallah beliau mengatakan bisa dipakai, akan didata. Jadi harapan saya ketika Pos Bloc ini dibangun maka yang mengelola adalah orang yang sama (BUMN) sehingga bisa terkoneksi dan bersinergi di sini. Nah, saya tinggal menghidupkan yang lainnya sampai dengan Jembatan Merah,” paparnya.
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R. Djoemadi, mengungkapkan optimismenya terhadap terobosan ini yang diharap berdampak untuk ekonomi.
"Saya optimis Pos Bloc Surabaya tidak kalah sukses dengan kakak-kakaknya, Pos Bloc Jakarta dan Pos Bloc Medan. Letak yang strategis serta nilai historis yang dimiliki akan menjadi magnet bagi Pos Bloc Surabaya untuk menarik wisatawan,” kata Faizal.
Laporan reporter Bobby Constantine Koloway | Sumber: Tribun Jatim