News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dukung Transisi Energi, Pertamina NRE Sampaikan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik di COP 28

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama Pertamina NRE Dannif Danusaputro di sela diskusi yang mengusung tema “E-Mobility: Balancing Sustainability and Growth in Critical Supply Chains” di Paviliun Indonesia di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Jumat (1/12/2023).

Dukungan Pertamina NRE untuk ekosistem kendaraan listrik ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat elektrifikasi transportasi umum, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No.55/2019 dan Instruksi Presiden No.7/2022. 

Seluruh upaya Pertamina NRE ini dilakukan demi mempercepat terbentuknya ekosistem rantai pasok transportasi ramah lingkungan.

Baca juga: Pertamina NRE Raih Peringkat ESG Rating Terbaik ke-3 Dunia

Koordinator Wakil Ketua Umum Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri Shinta Kamdani mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan kendaraan listrik.

“Walau masih permulaan, Indonesia banyak sekali potensinya dari pemanfaatan bahan baku sampai daur ulang baterai. Sektor swasta juga bisa terlibat dan mengambil peluang dari pengembangan ekosistem rantai pasokan kendaraan listrik,” ungkap Shinta.

Untuk menstimulasi adopsi kendaraan listrik, pemerintah telah melakukan sejumlah langkah. Untuk menarik konsumen, pemerintah memberikan insentif Rp7 juta untuk motor baru atau konversi. 

Dari sisi manufaktur, terdapat potongan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10 persen untuk Tingkat Komponen Dalam Negeri yang mencapai 40 persen. 

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin mengatakan Indonesia harus aktif menjadi aktor utama penyuplai kendaraan listrik, tidak hanya di tingkat nasional namun juga di regional.

“Indonesia mampu menjadi pemain utama penyuplai kendaraan listrik ke tingkat internasional. Upaya ini bisa dimulai dari mengekspor ke kawasan Asia Tenggara,” kata Rachmat.

Seluruh panelis dalam sesi tersebut menyepakati bahwa pemanfaatan bahan baku seperti nikel adalah peluang besar bagi Indonesia. Selain itu, perlu ada langkah kolaboratif untuk meningkatkan kapasitas, teknologi, serta memanfaatkan keuntungan agar lebih kompetitif. Upaya ini akan berjalan lancar dengan dukungan kebijakan dari pemerintah. 

Pada sesi tersebut, hadir pula Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia Francois De Maricourt serta Head of Metals and Mining at Bloomberg NEF Kwasi Ampofo.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). 

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (*) 

Baca juga: PGN dan Pertamina NRE Jajaki Kerja Sama Bisnis Rendah Karbon

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini