News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemindahan Ibu Kota Negara

Hitung Insentif ASN Pindah ke IKN, Menpan RB: Jomblo Beda Sama yang Sudah Berkeluarga

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas. Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melaporkan sebanyak 213 menara telah tersedia di IKN untuk hunian ASN/Pertahanan dan Keamanan maupun non ASN.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Pan RB) Abdullah Azwar Anas tengah menyiapkan insentif bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

Azwar Anas mengaku telah menyiapkan secara rinci insentif bagi ASN pindah ke IKN. Yang pasti, insentif berbeda akan diterapkan bagi seorang ASN yang sudah memiliki keluarga.

"Kalau masih jomblo, beda dong. Jomblo sama punya istri, tunjangannya kan' beda," terang Azwar Anas di Kantor Kemenpan RB, Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Baca juga: Siap-siap, 1.250 ASN dan 1.000 TNI-Polri Akan Dipindahkan ke IKN pada Juli 2024

Selain itu, akan ada perbedaan hunian bagi ASN yang belum berkeluarga. Menurut Azwar, mereka akan berbagi tempat tinggal dalam satu hunian.

"Yang punya anak satu, kalau yang jomblo, berarti nanti itu kamarnya sharing. Kalau yang punya istri, punya anak, tempatnya beda. Jadi kita bisa kira-kira gitu," tutur Azwar Anas.

Azwar Anas sudah mengantongi nama 1.250 ASN untuk dipindah ke IKN. Perpindahan ASN juga akan dibarengi dengan 1.000 anggota TNI-Polri.

Sementara itu, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melaporkan sebanyak 213 menara telah tersedia di IKN untuk hunian ASN/Pertahanan dan Keamanan (HanKam) maupun non ASN (masyarakat umum).

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Silvia Halim memaparkan, jumlah tersebut meliputi 47 menara yang disediakan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir 2024, serta 166 menara dengan skema Kerja sama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU) dalam proses uji kelayakan (feasibility study). Melalui skema KPBU, disediakan pula 169 rumah tapak untuk hunian.

"Saat ini semuanya sudah dalam tahap baik persiapan dan pembangunan," ujarnya, Senin (11/12/2023).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini