TRIBUNNEWS.COM, - Perusahaan pertanian di dalam negeri, Pandawa Agri Indonesia (PAI) bekerja sama dengan strategis dengan NAFAS Agri Services Sdn. Bhd.
(NASSB) dan FGV Agri Services Sdn. Bhd. (FGVAS), perusahaan pertanian dan komoditas pertanian global yang berbasis di Malaysia.
Kerja sama ini menjadi bentuk dukungan dan upaya ketiga perusahaan dalam menciptakan pertanian yang lebih sehat, aman bagi lingkungan, dan berkelanjutan.
Bersama dengan FGVAS dan NASSB, PAI memperkenalkan produk WEED Solut-ioN kepada ekosistem smallholders padi melalui jalur distribusi pemerintah dan open market di Negeri Jiran tersebut.
Baca juga: Menteri Pertanian Andi Amran: El Nino Harus Jadi Pembelajaran Sektor Pertanian
Produk WEED Solut-ioN ini dirancang untuk mengurangi penggunaan pestisida hingga 50 persen sehingga dapat mengoptimalkan biaya dan memberikan manfaat positif bagi lebih dari 200.000 petani padi di Malaysia.
“Kemitraan ini menjadi langkah monumental menuju pertanian yang berkelanjutan di wilayah Asia Tenggara. Kami, bersama FGVAS dan NASSB, berkomitmen untuk mengubah lanskap pertanian dengan menyediakan solusi inovatif yang lebih ramah lingkungan dan efisien secara biaya,” kata CEO Pandawa Agri Indonesia Kukuh Roxa dikutip dari Kontan, Sabtu (16/12/2023).
WEED Solut-ioN merupakan reduktan pestisida yang telah dihadirkan oleh PAI kepada petani Indonesia sejak tahun 2014. Di Indonesia sendiri, hingga saat ini lebih dari 3,5 juta liter reduktan telah digunakan di berbagai sektor perkebunan.
“Sebagai Mitra Solusi Pemerintah, kami berperan sebagai penyedia utama input pertanian berkualitas yang didistribusikan kepada petani di seluruh wilayah. Kolaborasi dengan Pandawa Agri Indonesia, yang merupakan kerja sama pertama kami dengan perusahaan agrochemical Indonesia, dan FGVAS ini adalah bentuk nyata dari komitmen kami untuk memajukan pertanian yang ramah lingkungan dan memberikan manfaat maksimal kepada lebih dari 200.000 petani padi di negara ini,” kata En. Syamshul Khamal Bin Mohd Ramli, CEO NASSB.
Diketahui, NASSB yang saat ini menaungi hampir 1 juta petani swadaya (smallholders) dari berbagai komoditas di Malaysia ini dinilai menjadi mitra strategis PAI dalam mewujudkan misinya dalam menciptakan sektor pertanian yang berkelanjutan.
“Kemitraan ini bukan hanya tentang produk, tetapi juga tentang transformasi positif pada sektor pertanian di Malaysia. Dengan fokus pada pertanian yang ramah lingkungan, PAI, FGVAS, dan NASSB ingin bersama-sama mengakselerasi pertanian di Malaysia menuju sektor yang berkelanjutan, menyejahterakan petani, dan mendukung kelestarian lingkungan,” tutup Kukuh. (Tendi Mahadi/Kontan)