News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kasus Covid-19 Kembali Naik, Harga Saham Perusahaan Farmasi Melambung, Sampai Kapan? Ini Kata Analis

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta. Saham PT Phapros Tbk (PEHA) melejit hingga 45,30 persen ke Rp 850 per saham dalam sepekan.

Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan, di mana dalam sehari dilaporakan ada 200 kasus terdeteksi.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementrian Kesehatan RI dr. Imran Pambudi MPHM, mengatakan, secara nasional dalam sehari 243 kasus baru.

Meski demikian, varian JN.1 yang memicu lonjakan kasus di beberapa negara termasuk Indonesia tidaklah ganas.

Varian ini masih termasuk varian Omicron sehingga cepat menular namun memiliki fatalitas rendah.

"Sifatnya tidak ganas. Ada meninggal karena pasiennya komorbid. Yang banyak muncul itu JN.1 varian Omicron. Varian ini sifatnya lebih cepat menular tapi fatalitasnya rendah," tutur dr Imran di Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Adapun total kematian kasus Covid-19 sejak akhir November hingga saat ini tercatat 13 kasus, dimana pada 18 Desember tercatat ada dua kematian akibat Covid-19.

“Pada dua orang ini ditemukan adanya kondisi komorbid. Rata-rata kasus Covid-19 ditemukan secara tidak sengaja. Mereka hendak menjalani tindakan medis lalu tes, ternyata ditemukan Covid,” ungkap dia.

Kemenkes pun tetap meningkatkan agar masyarakat perlu waspada, terlebih selama liburan Nataru.

Baca juga: Seorang Warga Cianjur Positif Covid-19: Sedang Isolasi Mandiri di Rumah

Protokol kesehatan yang dulu digencarkan seperti mencuci tangan dengan sabun dan melakukan etika bersin yang baik, tetap perlu dilanjutkan.

“Kalau sakit sebaiknya jangan bepergian. Bila tetap pergi, pakailah masker. Sebisa mungkin jangan menyebarkan penyakit ke orang lain,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu menyatakan, umumnya varian JN.1 ditemukan di wilayah DKI Jakarta.

Sejauh ini, belum ada laporan bahwa kasus kematian Covid-19 karena varian tersebut.

"Bukan yang meninggal di RSPI. Hasil WGS tidak ada yang JN.1," kata dia kepada wartawan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini