Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti harga minyak dunia yang beberapa waktu belakangan mengalami penurunan.
Tren penurunan ini diprediksi akan berlanjut hingga beberapa waktu ke depan.
Lalu, turunnya harga minyak dunia berdampak terhadap penurunan harga BBM subsidi seperti Pertalite?
Baca juga: Harga Minyak Dunia Melonjak Usai The Fed Pertahankan Suku Bunga
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membenarkan bahwa harga minyak dunia mengalami penurunan harga, dikisaran angka 79 dolar AS per barel.
Adanya kemungkinan harga BBM subsidi turun apabila minyak dunia berada di level 60 dolar AS per barel.
Tak hanya sampai disitu, penurunan harga BBM subsidi juga memperhitungkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Sekarang masih 79 dolar AS per barel, itu nanti equilibrium-nya (keseimbangan harga) kan harus sama harga minyak tertentu dan kursnya juga tertentu, nah itu yang nanti akan jadi bahasan Kementerian Keuangan," ungkap Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
"Kan dulu kita bilangnya berapa? Kan 60 dolar AS ke bawah kan?" sambungnya.
Dengan demikian, Arifin mengungkapkan bahwa kemungkinan BBM subsidi untuk turun harga, masih cukup kecil.
Dalam kesempatan tersebut ia juga mendorong penggunaan alat masak hingga kendaraan bebasis listrik oleh masyarakat.
Baca juga: Bank Dunia Ingatkan Potensi Kenaikan Harga Minyak Dunia ke Level 157 Dolar AS per Barel
Dengan demikian konsumsi barang subsidi dapat ditekan.
"Iya (belum akan turun). Makanya kita harus segera percepat program transisi konversi ke listrik supaya nggak Tergantung sama minyak kebanyakan, kalau listrik kan enggak usah disubsidi," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku dirinya baru saja mendapat bisikan Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang perkembangan harga minyak mentah dunia.