Tak hanya itu, Luhut pun membantah soal dominasi tenaga kerja asing (TKA) yang dipekerjakan di perusahaan nikel.
Menurutnya, jumlahnya hanya 10 sampai 15 persen saja.
Dan kondisi itu tidak bisa dihindari, karena Indonesia belum memiliki pekerja yang mumpuni dibidang tambang nikel.
"Kita tidak hindari karena kita tidak punya memang kualitas manusia pada saat itu untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan itu," ungkap Luhut.
Pemerintah pun ujarnya secara bertahap akan mengurangi angka tersebut dengan melatih dan memberikan training pada anak muda.
"Ini satu proses yang harus dilakukan. jangan kita juga munafik, jangan kita juga membohongi publik kita dengan menyebarkan berita-berita palsu. Apalagi anda calon pemimpin karakter itu menurut saya nomor satu harus utama," jelas dia.