Khususnya Menteri- Menteri yang tak berkaitan dengan bidang ekonomi, seperti Mahfud MD yang telah undur diri pada pekan lalu.
"Isu mundurnya menteri jika itu terjadi, tidak otomatis akan berpengaruh besar pada dunia usaha," ucap Shinta kepada Tribunnews, Minggu (4/2/2024).
"Perlu dilihat dulu, Menteri apa yang mundur, apakah lembaga yang dipimpin berhubungan dengan kebijakan yang ada kaitan dengan perekonomian makro dan investasi atau tidak," sambungnya.
Namun, dampak negatif dapat dirasakan apabila yang mengundurkan diri adalah Menteri yang berkaitan erat dengan bidang ekonomi.
Salah satu contohnya, isu mundurnya Sri Mulyani jika benar-benar terjadi.
Menurut Shinta, mundurnya Menteri Keuangan akan memberikan probabilitas dampak sentimen negatif pada market, pelaku pasar, terutama investor asing.
"Karena sosok beliau memiliki kredibilitas tersendiri di kancah global. Jika Menteri-Menteri kemudian mundur meninggalkan kabinet, ini bisa saja menjadi efek bola salju terhadap kepercayaan investor hingga kreditor," papar Shinta.
Ia melanjutkan, kalau pun terjadi, dampak negatif ini akan menjadi konsekuensi jangka pendek saja.
Shinta menaruh harapan agar Pemerintah melakukan implementasi kebijakan, melalui Lembaga-Kementerian untuk bisa menjaga iklim usaha dan investasi agar tetap kondusif dalam jangka panjang.
"Jadi tentu saja saja kebijakan institusi dan komitmen pelaksanaan yang sangat fundamental, bukan semata tentang sosok yang mengepalai kementerian," pungkasnya.
Sri Mulyani Bertemu Megawati
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkap isi pembicaraan antara Sri Mulyani dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait tentang pendapatan negara.
“Pertemuan merupakan hal rutin. tentu saja juga berbicara tentang bangsa dan negara berbicara tentang fiskal (pendapat negara) itu merupakan hal penting,” kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto kepada awak media saat acara Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud, di GBK, Jakarta, Sabtu (3/2/2024).
Hasto menjelaskan jika pertemuan itu berlangsung karena Megawati selaku Ketua Dewan Pengarah Badan Riset Inovasi Nasional (BRIn) serta Sri Mulyani selaku ketua pengarah ex-officio.
Baca juga: Kabinet Jokowi bakal kacau-balau jika Sri Mulyani dan sejumlah menteri mundur
“Bu Mega kan dalam kapasitas beliau presiden kelima, beliau ketua dewan pengarah badan riset inovasi nasional di mana Bu Sri selaku Ketua ex-officio,” tuturnya.