News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Beras Melonjak

El Nino Jadi Kambing Hitam Masalah Beras

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Warga antre untuk membeli beras medium pada Operasi Pasar Beras Medium SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di Kota Bandung

Ini juga berlaku sama di wilayah Nusa Tenggara Timur dengan relaksasi HET beras premium Rp 15.400 per kg dari HET sebelumnya Rp 14.400 per kg.

Sementara untuk wilayah Sulawesi, relaksasi HET beras premium menjadi Rp 14.900 per kg dari HET sebelumnya Rp 13.900 per kg.

Untuk wilayah Kalimantan, relaksasi HET beras premium menjadi Rp 15.400 per kg dari HET sebelumnya Rp 14.400 per kg.

Terakhir, untuk wilayah Maluku, relaksasi HET beras premium menjadi Rp 15.800 per kg daripada HET sebelumnya Rp 14.800 per kg.

Relaksasi HET beras premium untuk wilayah Papua juga persis sama dengan wilayah Maluku.

“Dalam hal pengawasan terhadap implementasi relaksasi HET beras premium ini, kami tentunya mengikutsertakan pihak Satgas Pangan Polri. Pengawasan akan dilakukan secara berkala baik ke pasar tradisional maupun retail modern,” ungkap Arief.

“Kemudian dalam penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras medium, kami bersama Perum Bulog tetap menjalankan dengan harga penjualan sama seperti sebelumnya. Sebagaimana arahan Presiden, target penyaluran beras SPHP akan terus dikebut hingga capai 250 ribu ton sebulan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, sesuai Perbadan Nomor 7 Tahun 2023 tentang HET Beras, untuk Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi, HET beras medium telah dipatok di Rp 10.900 per kg.

Untuk Zona 2 meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan, HET beras medium Rp 11.500 per kg. Zona 3 yang meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium adalah Rp 11.800 per kg.

Rakyat Jangan Dibodohi

Anggota Komisi IV DPR RI Evita Nursanty mencecar Menteri Perdagangan Zukifli Hasan saat raker di Kompleks Parlemen, Rabu (13/3/2024).

Evita Susanty meminta agar Mendag bersama jajarannya mencari jalan keluar terkait permasalahan beras saat ini.

Dia bahkan menyinggung harga beras di Malaysia dan Singapura yang stabil.

“Kalau harga beras mahal disebabkan Elo Nino mengapa harga di Malaysia dan Singapura stabil. Kita jangan dibodoh-bodohi,” katanya.

Ia juga meminta Zulkifli Hasan untuk menjelaskan impor beras terbesar yang mencapai 3,5 ton.

Menurutnya, impor beras itu tidak diikuti penurunan harga di dalam negeri.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini