Menurut Luhut, kalau dua investasi itu masuk, dampak lapangan kerjanya akan luar biasa.
Ia pun kagum di tengah keadaan China yang tengah mengalami pelemahan ekonomi, dua investor ini masih tetap melihat Indonesia menjadi pilihan mereka berinvestasi. "Itu saya kira sangat menarik," pungkas Luhut.
Luhut pun menyindir pihak yang mengatakan bahwa pemerintah Indonesia ugal-ugalan dalam urusan investasi. Ia menyebut pihak yang mengatakan hal tersebut agar pergi melihat langsung, baru boleh mengatakannya.
"Contoh yang saya kritik kemarin. Kritik aja pemerintah enggak apa-apa. Kita senang kok dikritik, tapi kritik itu untuk membangun negara ini, bukan untuk merusak negara ini. Enggak mungkin lah kita sempurna," ujarnya.
Luhut pun memastikan hampir semua proyek-proyek yang dikerjakan pemerintah sekarang, setidaknya yang melibatkan dirinya di dalamnya, pasti telah melalui proses studi.
"Tapi nanti dari studi ini kalau ada menyimpang kiri kanan sedikit, ya itu kita perbaiki. Enggak mungkin juga sempurna. Saya pikir enggak ada pemerintah pengen rakyatnya rugi. Enggak ada itu," pungkasnya.
Adapun satu komitmen investasi lagi yang berhasil diboyong oleh Seto usai lawatannya ke China ialah finalisasi investasi pabrik milk BYD di Indonesia. Produsen mobil listrik itu akan mulai groundbreaking pada Juli.
"BYD sangat antusias dengan investasi ke Indonesia dan targetnya di awal 2026, pabrik mereka bisa mulai berproduksi secara komersial di tanah air," tutur Luhut.