Ia berkisah, aktif meminta brosur iklan pinjaman KeCe kepada petugas BRI di wilayahnya.
Brosur-brosur tersebut lantas ia tempelkan di dinding gerai pulsanya.
Banyak pelanggan dan warga yang bertanya tentang proses pengajuan pinjaman tersebut.
"Ya saya terangkan di sini juga melayani pengajuan KeCe, pinjaman kecil yang bisa diajukan lewat saya sebagai agen BRILink. Selanjutnya proses survei dan keputusan tetap di tangan mantri BRI," sebut perempuan berusia 44 tahun ini.
Murti menambahkan, banyak tetangganya yang tertarik untuk mengajukan pinjaman KeCe.
Demikian lantaran tetangganya merupakan warga yang kebanyakan bekerja sebagai pedagang pasar dan petani.
"Sini kan dekat pasar, banyak pedagang dan petani juga. Jadi banyak yang ambil pinjaman KeCe, pinjam Rp 1 juta sampai Rp 2 juta ada, Rp 5 juta ada diangsur harian," ucap dia.
Untuk mengajukan pinjaman KeCe ke gerainya, Murti mengungkapkan persyaratan yang terjangkau untuk masyarakat di pedesaan.
Bahkan tanpa jaminan, pengajuan pinjaman KeCe bisa diproses.
Calon nasabah hanya mengumpulkan fotokopi KTP, KK, surat keterangan usaha dari kelurahan. Seluruh berkas diberikan kepada agen BRILink untuk kemudian diproses oleh mantri bank.
Dalam kesehariannya sebagai agen BRILink, Murti tak menampik juga menggunakan proruk BRI lainnya.
Seperti halnya untuk melayani pembeli pulsa dan kuota di tokonya, transaksi pembayaran dengan QRIS disiapkan.
Selain praktis dan efisien, QRIS baginya juga bermanfaat untuk meminimalisir pembayaran tunai.
"Kalau beli pulsa di sini banyak yang tanya, bisa pakai QRIS tidak? Jadi juga saya siapkan QRIS untuk transaksi pembayaran. Kami sebagai penjual juga tidak repot memberikan uang kembalian," ungkap dia.