Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan buka suara mengenai harga bawang merah yang saat ini tengah dalam posisi mahal.
Menurut dia, harga bawang merah yang belakangan ini sedang mahal disebabkan saat Lebaran 2024 lalu, jumlah pedagang bawang merah yang berjualan di pasar berkurang.
"Lebaran. Tau sendiri kan orang libur semua, yang dagang kan kurang," kata Zulhas, sapaan akrabnya, ketika ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024).
Hal itu, kata Zulhas, akhirnya berpengaruh terhadap stok bawang merah yang kosong di pasaran, sehingga menyebabkan harga naik.
Baca juga: Bapanas Bongkar Biang Kerok Harga Bawang Merah Mahal
"Iya (stoknya kosong). Kan yang dagang enggak ada. Orang kalau enggak ada yang memotong bawang, enggak ada yang mengirim. Orang (lagi) lebaran," ujarnya.
Zulhas memperkirakan pekan ini harga bawang merah bisa kembali normal, mengingat arus mudik lebaran telah seelsai.
"Saya kira seminggu ini normal lagi," kata pria yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Diberitakan sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) membeberkan alasan harga bawang merah saat ini tengah meroket. Saat ini, harga bawang merah telah tembus Rp 53 ribu.
Kenaikan harga bawang merah ini disebut karena terganggunya produksi di wilayah sentra dan pasokan karena banjir di sepanjang pantai utara Jawa pada Maret lalu.
Banjir tersebut menyebabkan 2.500 hekatre lahan puso dari sekitar 7.500 hektare terdampak. Daerah-daerah yang kena dampak seperti Brebes, Cirebon, Kendal, Demak, Grobogan, dan Pati.
Selain itu, ada juga kendala teknis yang menjadi alasan kenaikan harga bawang merah.
Kendala teknis itu di antaranya seperti keterbatasan tenaga kerja perogol (ibu-ibu) dan penyekatan jalan, sehingga menyebabkan distribusi barang sampai ke pasar terlambat.
"Kenaikan harga memang disebabkan beberapa hal. Di samping hujan, kemudian keterbatasan tenaga kerja, dan sebagainya," kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (22/4/2024).