News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

World Water Forum 2024

WWF 2024 Bali, Begini Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Tingkatkan Akses Air Minum Layak ke Warga

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Endra S Atmawidjaja, ST, MSc, DEA, Staf Ahli V Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam acara jumpa pers dengan Danone Indonesia di sela penyelenggaraan World Water Forum ke-10 mengatakan, saat ini akses terhadap air minum layak telah mencapai 91 persen.

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakat merupakan salah satu aspek kunci dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Sejalan dengan itu, pemerintah Indonesia telah menetapkan target 100 persen akses air minum layak di Indonesia pada tahun 2020-2024, 1 dan 15 persen air minum aman dalam Rencana Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN).

Baca juga: PUPR Bongkar Alasan Pemerintah RI Usul Adanya Pembentukan Global Water Fund

Endra S Atmawidjaja, ST, MSc, DEA, Staf Ahli V Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam acara jumpa pers dengan Danone Indonesia di sela penyelenggaraan World Water Forum ke-10 mengatakan, saat ini akses terhadap air minum layak telah mencapai 91 persen.

Sementara, pencapaian terhadap akses air minum aman sebesar 11,8 persen. Pemerintah Indonesia bertekad memastikan bahwa air minum yang aman dapat diakses oleh masyarakat di seluruh Indonesia.

"Karena itu, kolaborasi antara pemerintah dan seluruh pihak, terutama swasta, menjadi sangat penting untuk menanggulangi permasalahan air dan mempercepat capaian target terkait ketersediaan air minum layak dan aman,” ujar Endra dikutip Jumat, 24 Mei 2024.

Endra menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi dan mendukung komitmen Danone Indonesia dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan akses air minum layak dan berkualitas.

“Kami berharap partisipasi swasta untuk membantu menanggulangi permasalahan krisis air dapat terus ditingkatkan sehingga pemerintah dapat memperluas akses air minum yang layak sekaligus meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Hal ini juga menjadi target yang tercantum dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu memastikan bahwa masyarakat memiliki akses universal terhadap air bersih dan sanitasi,” lanjut Endra.

Baca juga: Jadi Pembicara di World Water Forum, Menteri AHY Usul Ada Badan Khusus yang Urus Pengelolaan Air

Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia mengatakan, keterlibatan Danone Indonesia dalam acara World Water Forum ke-10 di Indonesia menegaskan tekad perusahaan dalam membantu pemerintah untuk mengatasi permasalahan air.

"Danone Indonesia melihat World Water Forum sebagai kesempatan penting untuk membangun kemitraan di berbagai sektor untuk secara aktif mengatasi permasalahan air global melalui program dan inisiatif kolaboratif," ungkapnya.

Untuk mendukung upaya penanggulangan permasalahan air dan mempercepat capaian target terkait ketersedian air minum layak dan aman, Vera mengatakan pihaknya telah mengimplementasikan Kebijakan Air Danone yang berfokus pada tiga pilar utama.

Yaitu, melindungi sumber daya air dan lingkungan, mendorong sirkularitas air dalam sistem produksi, menyediakan akses air bersih dan sanitasi melalui program WASH (Akses Air, Sanitasi dan Hidrasi).

Menurutnya, ini merupakan program kolaborasi multi sektor yang bertujuan untuk meningkatkan akses air bersih di berbagai wilayah yang memiliki keterbatasan akses air bersih.

Hingga saat ini, program tersebut bisa menyediakan akses kepada air bersih bagi lebih dari 500.000 orang.

Perusahaan juga berkolaborasi dengan Water.org dalam menerapkan program Water Credit di berbagai wilayah di Indonesia.

Water Credit merupakan skema kredit mikro yang difasilitasi oleh lembaga keuangan. Skema ini memberdayakan kelompok pengelola sistem penyediaan air pedesaan (SPAM) untuk secara mandiri mengembangkan dan mengelola akses ke air bersih dengan mencari pendanaan dari lembaga keuangan lokal.

Skema ini memberikan pelatihan kepada kelompok-kelompok ini untuk menyiapkan laporan keuangan, rencana peningkatan layanan, rencana anggaran, serta mengimplementasikan manajemen akses air dan dijalankan di 2 kabupaten di Jawa Tengah dan 32 kabupaten di Jawa Timur.

Sejak digulirkan tahun 2016, program ini telah memberikan manfaat bagi lebih dari 175.000 individu.

Vera mengatakan, selama World Water Forum 2024 berlangsung, perusahannya terlibat sebagai pembicara dalam sejumlah sesi High Level Panel, sesi tematik dan diskusi di sejumlah paviliun negara peserta pameran World Water Forum 2024, terkait solusi penanggulangan permasalahan air.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini