Aplikasi perencanaan keuangan dan manajemen anggaran dapat membantu mengontrol pengeluaran dan memantau tabungan secara lebih efisien, seperti aplikasi pengelolaan anggaran untuk mencatat setiap pengeluaran dan pendapatan, serta memberikan gambaran menyeluruh tentang kesehatan keuangan.
Kemudian, kaum milenial dan gen Z juga dapat memanfaatkan aplikasi tabungan dan investasi yang menawarkan berbagai instrumen investasi seperti reksadana, saham, dan obligasi yang bisa dipilih sesuai dengan profil risiko masing-masing, dengan berinvestasi secara rutin, selain bisa meningkatkan nilai tabungan juga akan mempercepat tujuan membeli rumah.
Baca juga: Dana Iuran Pekerja di Tapera Akan Diinvestasikan ke Obligasi, Ini Alasannya
Saat ini sudah banyak bank maupun lembaga keuangan yang menawarkan kalkulator kredit di situs web mereka sehingga memungkinkan untuk kaum milenial dan gen Z memasukkan berbagai skenario pembayaran dan bunga untuk mendapatkan gambaran berapa yang harus dibayarkan setiap bulan.
Berdasarkan data dari Kementerian PUPR tahun 2019, tercatat 81 juta jiwa generasi milenial di Indonesia belum memiliki rumah sendiri.
Faktor utama yang menyebabkan rendahnya kepemilikan rumah di kalangan generasi muda ini antara lain, harga properti yang terus meningkat dan penghasilan yang belum cukup untuk memenuhi syarat kredit rumah, seperti yang dicatat oleh Bank Indonesia, bahwa indeks harga properti residensial di kuartal II tahun 2024 meningkat 1,92 persen secara tahunan (year on year).
Dari data tersebut tentu dapat disimpulkan bahwa generasi milenial dan gen Z akan semakin kesulitan membeli rumah ke depannya.