Malam penghargaan tahun ini telah dilaksanakan dengan meriah untuk merayakan Pemenang Regional dan para finalis. Karya-karya yang berhasil memenangkan kompetisi dinilai berdasarkan berbagai kriteria, termasuk luasnya cakupan program, tingkat keterlibatan dengan staf dan siswa, dampak yang dihasilkan, serta rencana masa depan.
Sekolah pemenang akan menerima hadiah uang tunai sebesar US$100,000, yang akan digunakan untuk mempercepat dan memperluas dampak inisiatif kesehatan dan kesejahteraan mereka, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi komunitas mereka.
Pemenang Regional – SK Putrajaya Presint 11(1) di Malaysia
SK Putrajaya Presint 11(1) diakui atas dampaknya yang luar biasa dalam meningkatkan kesejahteraan mental siswa melalui aplikasi inovatif ‘HELPIE’. Dikembangkan oleh siswa, aplikasi ini mempromosikan kesadaran tentang stres dan menyediakan fitur interaktif untuk membantu siswa memahami emosi mereka.
Sekolah ini berencana untuk berbagi aplikasi HELPIE dengan institusi lain agar lebih banyak siswa dapat mengatasi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental mereka.
Finalis Indonesia - SDN 222 Pasir Pogor & SMPN 22 Semarang
Program SDN 222 Pasir Pogor, Bandung, bernama “Paspor Serasi” bertujuan menjaga siswa tetap sehat sepanjang hari dengan mengurangi stres dan kecemasan serta meningkatkan aktivitas fisik dan pilihan makanan sehat.
Program ini mencakup “Bersepeda ke Sekolah”, “Rabu Bugar: Kelas kebugaran setiap Rabu”, “Gelas Saji: Makanan siang bergizi”, dan “Kamis Semanis: Mengurangi minuman manis pada Kamis”.
SMPN 22 Semarang menjalankan program “Pertanian Perkotaan (Urban Farming)” dengan dukungan dinas terkait, melibatkan siswa, guru, dan orang tua. Program ini bertujuan mengatasi kekurangan gizi, mengajarkan pertanian, dan menciptakan kebiasaan makan sehat.
Lebih dari 50 persen siswa sekolah tersebut mengambil bagian dalam program pertanian perkotaan.
Pendidikan dan pelatihan ini mencakup mulai dari awal tanam hingga panen. Hasilnya, program ini membawa perubahan positif bagi 788 siswa, 41 guru, staf, dan lebih dari 20 keluarga di sekitar sekolah.