Kenya, yang dikenal dengan sektor teknologinya yang berkembang dan disebut sebagai "Silicon Savannah", adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Afrika.
Pengesahan FATWA dari Dewan Fatwa Kenya memposisikan Islamic Coin untuk memasuki pasar yang dinamis ini, menawarkan solusi keuangan yang sesuai dengan Syariah yang selaras dengan nilai-nilai etika lokal.
Islamic Coin sebelumnya berpartisipasi dalam acara ETHSafari 2023 di Kenya, yang memungkinkan proyek ini untuk terlibat dengan komunitas blockchain lokal dan memamerkan produk keuangan yang sesuai dengan Syariah.
Pengesahan FATWA terbaru menetapkan panggung untuk kehadiran yang lebih signifikan di wilayah tersebut.
Baca juga: Binance Diserang Hacker, Token Kripto Senilai Rp 8,7 Triliun Ludes Dicuri
Islamic Coin bertujuan untuk memupuk bakat lokal dan mendukung proyek-proyek yang menjanjikan di Afrika Timur.
Proyek ini juga telah menjanjikan 40 juta dolar AS dalam bentuk hibah ekosistem dan peluang inkubasi di wilayah tersebut melalui HAQQ Labs, dengan rencana untuk menjadi tuan rumah acara-acara kompetitif seperti hackathon di masa depan.
Dengan mempromosikan inovasi dan praktik-praktik etis, Islamic Coin bertujuan untuk berkontribusi pada pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini, memastikan solusi keuangannya selaras dengan nilai-nilai dan kebutuhan lokal.
Isybel menambahkan, dengan menyelaraskan produk keuangannya dengan prinsip-prinsip Islam, Islamic Coin siap untuk membuat dampak yang signifikan di pasar Indonesia dan Afrika Timur.
Baca juga: Token Kripto Karya Anak Bangsa Dijual di Avax
Seiring dengan penguatan kehadirannya di wilayah-wilayah ini, proyek ini terus memimpin dalam penggabungan teknologi blockchain dengan keuangan Islam, menciptakan nilai bagi masyarakat di seluruh dunia.