"Apalagi sudah diterapkan smart card dan Armuzna, dimana kebijakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses haji berjalan sesuai standar internasional dan meminimalisir potensi masalah yang dapat muncul dari penggunaan visa yang tidak sesuaI.
Prof. Hilman juga menyinggung masalah di sektor asuransi kesehatan, dimana pemerintah menekankan wajib bagi seluruh jamaah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan penggunaan asuransi kesehatan.
Sehingga diharapkan para Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) lebih memperhatikan masalah kesehatan para jamaah haji dan umroh.
Acara Mukernas ASPHIRASI yang digelar selama dua hari turut membawa misi dalam menyiapkan pondasi yang kuat antar anggota. Dengan inisiatif ini, ASPHIRASI berkomitmen untuk terus mendukung dan memperkuat ekosistem umroh dan haji di Indonesia, memastikan bahwa travel dalam negeri akan tetap menjadi pemain utama di pasar yang semakin kompetitif.
"Saat ini, dunia umroh tidak baik-baik saja. Sejak pandemi, regulasi dari Saudi Arabia memudahkan semua keberangkatan umroh, namun di sisi lain, tantangan baru muncul. Pengusaha asing mulai menyerbu pasar Indonesia karena market yang besar. Berbagai platform digital juga mengancam eksistensi kita ke depannya," ungkap Amaluddin.
Karena itu, ASPHIRASI selalu menyuarakan pentingnya memperkuat internal ekosistem di aliansi dan harus bersiap agar tetap menjadi pemain utama di negeri sendiri.
"Masuknya pengusaha asing menjadi beban persaingan karena mereka lebih kuat dari segi permodalan dan memiliki power di zona hulu, sementara kita hanya kuat di zona hilir," paparnya.
Mukernas diikuti 200 pengusaha travel anggota ASPHIRASI dari seluruh Indonesia ini juga merilis sejumlah program lainnya seperti Umrah Parenting, Umrah Entrepreneur dan Program Haji Khusus Konsorsium 2025 bagi anggota ASPHIRASI. Ada juga talk show bisnis ke bisnis yang fokus pada peluang usaha di Arab Saudi.
"Di Mukernas ini juga DPP melantik pengurus daerah dari sejumlah provinsi di antaranya Pengurus ASPHIRASI Provinsi Sumbar, Riau, Jateng & DIY, Jabar, Jatim, dan Sulsel. Menyusul daerah lainnya," tukas Hj. Andriyani, Sekretaris Jenderal ASPHIRASI.