“Melalui pameran MWO ini kami dapat mempertemukan industri binaan dalam negeri dengan partner potensial dari luar negeri,” kata Putu.
Business Forum
Rangkaian acara ini juga menghadirkan Business Forum pada hari pertama pameran dengan tema “A Glimpse of Indonesia Advanced Manufacturing: Exploring Opportunity".
Forum tersebut menampilkan empat narasumber yang merupakan pelaku industri dari sektor manufaktur, perangkat lunak, dan perangkat keras.
Forum dihadiri oleh sekitar 100 peserta yang terdiri dari perwakilan perusahaan, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya, yang tertarik pada peluang dekarbonisasi dan investasi di Indonesia.
Sekretaris Ditjen Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Sopar Halomoan Sirait berharap business forum ini dapat dimanfaatkan untuk kerja sama industri dan investasi.
Tak hanya itu, business forum juga diharapkan dapat menjadi wadah mempromosikan kebijakan pemerintah indonesia di bidang manufaktur dan advanced technology, serta promosi produk manufaktur Indonesia di pasar internasional.
Beberapa narasumber dari Indonesia memberikan paparan menarik mengenai perkembangan industri manufaktur di Indonesia.
Smailly Andy dari PT Sat Nusapersada Tbk membahas tentang "Why You Should Consider Making Your Product in Indonesia".
Sarono dari PT TechnoGIS Indonesia memaparkan "Green Technology for Sustainable Industry".
Selain itu, Sony Rachmadi Purnomo dari PT Global Sukses Solusi membawakan topik "Leveraging AI and IoT for Smarter ERP Solutions".
Victor Osman dari PT Dreamaxtion Teknologi Internasional berbicara tentang "Secrets to Mastering the Indonesian Market".
Forum bisnis ini juga menghasilkan kesepakatan kerja sama yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
MoU tercipta antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan Jepang untuk investasi dalam teknologi manufaktur di Indonesia.