Menurutnya, lagi-lagi proses pengajuan paylater lebih mudah dibandingkan kartu kredit.
Ditambah lagi, sejumlah perbankan ramai-ramai mulai merambah bisnis BNPL.
"Saya melihat proses kartu kredit yang lama, kemudian ketidakpastian penerimaan, membuat orang malas mengurus kartu kredit," ucap Huda.
"Kartu kredit pun mulai ditinggalkan oleh Bank. Bank sekarang sudah mulai adopsi BNPL juga. Dan potensinya sangat besar terutama yang dari perbankan. Mereka sudah punya database nasabah yang bisa dijadikan pemilik BNPL juga," sambungnya.
Namun demikian, terdapat potensi nilai Non Performing Loan atau kredit bermasalah bisa meningkat dalam beberapa bulan ke depan seiring dengan habisnya tabungan nasabah.
Ketika sudah tidak ada biaya pembayaran cicilan, yang terjadi adalah pembayaran cicilan jadi macet. Maka potensi gagal bayar juga bisa lebih tinggi ke depan.
"Namun memang BNPL dari perbankan saya rasa akan lebih baik karena sistem credit scoring mereka lebih bagus karena ya peserta BNPL mereka dari nasabah mereka sendiri. Jadi data historis transaksi keuangan lebih baik," pungkasnya.